Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia Perlu Kreativitas dan Inovasi

marketeers article
Ilustrasi perkembangan ekonomi syariah. (Sumber:123rf)

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan begitu, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pusat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Namun faktanya, hingga kini perkembangan ekonomi syariah Tanah Air bisa dibilang masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia. Meskipun, market share keuangan syariah di indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Dengan kata lain, beragam upaya masih harus terus dilakukan oleh semua pihak. Mulai dari pemerintah hingga para pelaku usaha berbasis syariah harus melakukan beragam inovasi untuk mengembangkan ekonomi syariah Indonesia.

Taufik, CEO MarkPlus Islamic memberikan pendapatnya terkait hal tersebut. Menurutnya, kreativitas dan inovasi memang menjadi kunci dalam perkembangan ekonomi syariah. 

Lalu, entrepreneurship dan leadership juga menjadi bagian yang tak kalah penting.

BACA JUGA Tahun 2022, Prudential Syariah Catatkan Pertumbuhan Sebesar 3,5%

“Indonesia harus punya paradigma untuk selalu berkembang. Kalau tidak, Indonesia akan selalu kalah dengan Malaysia, meskipun kita memiliki merek lokal dan penduduk mayoritas Islam yang lebih banyak daripada mereka. Sehingga, dibutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang diadopsi dari konsep CI-EL sebagai representasi Punokawan dari simbol mitologi Indonesia,” kata Taufik dalam acara Islamic Entrepreneur Marketing Festival 2023 yang berlangsung pada Rabu (12/4/2023).

Taufik optimistis perkembangan ekonomi syariah Indonesia dapat kian meningkat dengan adanya tekad untuk berinovasi yang kreatif. Jika bicara kreatif dan inovatif hal itu sudah banyak dilakukan oleh para pelaku usaha lokal. 

Hal ini terbukti dengan hadirnya beragam produk halal dengan inovasinya yang selalu menarik perhatian publik. Selain itu, hal tersebut juga dapat dilihat dari perkembangan sektor perbankan syariah yang mengalami peningkatan cukup baik. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, aset perbankan syariah di Indonesia sulit untuk menembus 2%. Kini, beberapa perbankan syariah sudah dapat menembus hingga 5% dan 10%, seperti Bank Syariah Indonesia dengan jaringan terbesar keenam di Indonesia.

BACA JUGA Allianz Life-Maybank Indonesia Hadirkan Fitur Wakaf di Unit Link Syariah

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar menjadikan para pelaku usaha memiliki peluang untuk menjadi pemain besar di Indonesia. Pencapaian semacam itu bisa menjadi modal melakukan pengembangan pasar, termasuk di pasar internasional.

Untuk itu, Taufik mengajak seluruh lapisan usaha berbasis syariah untuk menerapkan konsep CI-EL dalam implementasi bisnisnya. Kembali lagi, hal ini perlu diupayakan untuk perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related