Di hari ke-15 bulan Ramadhan, Mabua Harley Davidson membuka cara baru bagi calon konsumennya mendapatkan model Harley Davidson Street 500. Kini, untuk mendapatkan Harley Street 500, pembeli bisa menggunakan kartu kredit iB Hasanah Card jenis Gold atau Platinum. Program ini berlaku di seluruh gerai Mabua Harley Davidson di Indonesia mulai 1 Juli 2015 hingga 31 Desember 2015 dengan cicilan o% selama enam bulan.
“Dengan kerjasama ini, kami memberikan pilihan kemudahan pembayaran bagi konsumen. Harley Davidson Street 500 saat ini menjadi varian yang paling diminati karena harganya yang terjangkau, bobot yang ringan, dan sangat nyaman digunakan sehari-hari,” jelas Djonnie Rahmat, Presdir PT Mabua Motor Indonesia dalam acara Media Gathering di Mabua Cafe, Showroom Mabua Harley-Davidson, Jakarta, Kamis (02/07/2015)
Dalam program ini, konsumen yang ingin membeli Harley Street 500 diberikan pilihan tenor pembayaran tiga sampai enam bulan saja. Apakah strategi ini tepat untuk kedua pihak? Saat ini, BNI Syariah memang sedang fokus membidik konsumen kelas menengah atas. Menurut Direktur BNI Syariah Dinno Indiano, target konsumen iB Hasanah semakin diperketat dengan pendekatan yang berbeda. BNI Syariah tidak akan menawarkan kartu kreditnya di mal-mal dan akan sangat melihat kemampuan keuangan dari calon konsumennya.
Hal tersebut diakui untuk mencegah laju angka Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet. “Untuk menyukseskan misi ini, kami melakukan pendekatan ke komunitas-komunitas. Harley saat ini semakin digemari karena daya beli masyarakat juga meningkat. Hal ini akan baik bagi bisnis kami,” jelas pria yang ternyata seorang biker moge Harley Davidson tersebut.
Bagaimana bagi Harley? Djonnie mengatakan upaya ini murni untuk memberikan pilihan kepada konsumennya. Hal tersebut akan dievaluasi dalam enam bulan program tersebut berjalan. Menurutnya, brand image Harley sudah kuat dan kerjasama ini tidak akan memengaruhi imej Harley.
Bagaimana menurut Anda? Apakah para pecinta Harley sudah sangat sadar terhadap produk perbankan syariah? Apakah program ini efektif mendukung target penjualan Mabua?