
Oleh Dr. Dita Amanah, MBA Dosen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Di era digital saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi serangkaian tantangan baru. Dengan kemajuan teknologi, dunia usaha diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan lanskap dan melakukan transformasi digital.
Namun, banyak perusahaan di Indonesia yang masih kesulitan mengikuti perubahan tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah perusahaan di Indonesia memerlukan strategi peremajaan digital di era digital?
Pengertian Strategi Peremajaan Merek
Peremajaan merek adalah proses menyegarkan dan memperbarui identitas merek, citra, dan pesan Anda agar tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah. Ini dapat membantu Anda menarik pelanggan baru, mempertahankan pelanggan setia, dan membedakan diri Anda dari pesaing.
BACA JUGA: Pendapatan Naik, Semen Indonesia Catat Laba Rp 1,71 Triliun
Namun, peremajaan merek bukannya tanpa risiko dan tantangan. Jika dilakukan dengan buruk, hal ini dapat membingungkan, mengasingkan, atau menyinggung audiens target Anda, merusak reputasi Anda, dan menyia-nyiakan sumber daya Anda.
Contoh Strategi Peremajaan Merek
Penyesuaian produk
Perusahaan mungkin menyesuaikan spesifikasi produk atau produknya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang baru atau unik. Misalnya, perusahaan telepon mungkin membuat casing untuk melindungi perangkatnya.
Setelah beberapa waktu, produsen lain memproduksi produk yang sama dan keuntungan perusahaan mungkin turun. Untuk meremajakan merek, mereka mungkin membuat casing dengan pengisi daya internal.
Hal ini dapat membantu perusahaan menyesuaikan diri terhadap perubahan teknologi dan kejenuhan pasar untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.
BACA JUGA: Exclusive Distribution: Beri Kesan Produk Eksklusif, Premium, dan Langka
Target baru
Perusahaan dapat menggunakan peremajaan merek untuk menargetkan basis pelanggan baru. Misalnya, perusahaan pakaian atletik mungkin berfokus pada pakaian yang nyaman untuk mereka yang bekerja di luar ruangan atau berolahraga.
Karena pakaian tersebut mungkin menggunakan teknologi pendingin suhu, perusahaan mungkin melihat peluang untuk menjual beberapa pakaian atau produk barunya sebagai pakaian santai. Peremajaan merek ini dapat diperluas ke pasar baru sekaligus menawarkan pelanggan yang lebih menyukai produk klasik.
Memosisikan ulang
Dengan brand positioning, perusahaan menciptakan identitas berdasarkan harga, promosi, produk dan tempat. Menyesuaikan semua hal ini dapat menciptakan peremajaan merek.
BACA JUGA: PLN Sebut Rasio Elektrifikasi Nasional Capai 99,74% pada Q3/2023
Misalnya, sebuah perusahaan mungkin mempromosikan sepatunya sebagai sepatu yang paling nyaman dan penetapan harga tinggi. Jika penjualan mulai turun, perusahaan mungkin mempertimbangkan untuk menurunkan harga dan mengubah mereknya menjadi sepatu nyaman yang paling terjangkau.
Pelanggan yang setia mungkin lebih tertarik untuk membeli sepatu ini dan perusahaan mungkin mendapatkan kepercayaan dari pembeli yang menyukai harga murah.
Penyesuaian hukum
Jika suatu perusahaan perlu menyesuaikan sesuatu karena alasan hukum, perusahaan dapat meremajakan mereknya. Misalnya, sebuah perusahaan minuman olahraga mungkin mengetahui bahwa seseorang dengan logo serupa memiliki hak atas gambar tersebut.
Ini bisa mendesain ulang logo, yang mungkin memengaruhi komponen lain, seperti kemasan, desain situs web, tagline, dan warna. Hal ini juga dapat menciptakan kampanye kesadaran merek untuk mengenalkan pelanggan lama dan membantu menarik konsumen baru.
Pentingnya Strategi Peremajaan Digital
Strategi peremajaan digital sangat penting bagi perusahaan di Indonesia yang ingin tetap kompetitif di era digital. Strategi ini melibatkan pembenahan kehadiran digital perusahaan, termasuk situs web, akun media sosial, dan upaya pemasaran online.
Dengan melakukan hal ini, perusahaan dapat berinteraksi lebih baik dengan pelanggannya dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Selain itu, strategi peremajaan digital dapat membantu perusahaan merampingkan operasi mereka dan meningkatkan efisiensi.
Misalnya, dengan menerapkan alat digital dan otomatisasi, perusahaan dapat mengurangi proses manual serta menghemat waktu dan sumber daya. Hal ini dapat menghasilkan produktivitas dan profitabilitas yang lebih baik.
Tantangan Peremajaan Digital
Meskipun strategi peremajaan digital sangat penting bagi perusahaan di Indonesia, hal ini bukannya tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah kurangnya keterampilan digital di kalangan karyawan.
Banyak perusahaan di Indonesia yang masih mengandalkan metode tradisional dan tidak dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi lanskap digital. Tantangan lainnya adalah biaya penerapan strategi peremajaan digital.
Banyak perusahaan mungkin tidak memiliki anggaran untuk berinvestasi pada teknologi baru atau mempekerjakan pakar digital. Namun, hal ini tidak boleh menghalangi perusahaan untuk menerapkan strategi peremajaan digital.
Ada banyak solusi terjangkau yang tersedia yang dapat membantu perusahaan memulai perjalanan transformasi digital mereka.
Masa Depan Peremajaan Digital di Indonesia
Masa depan peremajaan digital di Indonesia tampak menjanjikan. Dengan dorongan pemerintah menuju transformasi digital dan meningkatnya adopsi teknologi di kalangan konsumen, perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki peluang unik untuk merangkul transformasi digital dan tetap menjadi yang terdepan.
Kesimpulannya, perusahaan di Indonesia memerlukan strategi peremajaan digital di era digital agar tetap kompetitif dan relevan. Meskipun ada tantangan yang terkait dengan penerapan strategi tersebut, manfaatnya jauh lebih besar daripada biayanya.
Dengan menerapkan transformasi digital, perusahaan dapat meningkatkan operasi mereka, berinteraksi dengan pelanggan, dan mencapai tingkat kesuksesan baru.
Editor: Ranto Rajagukguk