Permata Bank Syariah Digitalisasi Layanan Pembiayaan Rakyat

marketeers article

Pertumbuhan industri keuangan syariah terus mengarah positif. Dibarengi dengan akselerasi digital yang terjadi, tantangannya pun semakin besar. Industri ini harus bersaing dengan pemain fintech dan ragam regulasi dan infrastruktur teknologi yang hadir.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan total aset keuangan syariah di Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp 1.802,86 triliun dengan market share 9,9%. Pertumbuhan aset keuangan syariah mencapai Rp 22,79% year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini mengantar industri keuangan syariah Indonesia pada peringkat keempat secara global berdasarnya State of Global Islamic Economy Report 2020/2021.

Kondisi industri yang optimis tentu menjadi peluang untuk para pemain industri agar terus berkembang. Inilah yang dilakukan oleh PermataBank Syariah.

“Kami menggabungkan potensi keuangan syariah dan teknologi dengan menghadirkan layanan digital Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Melalui inovasi ini, PermataBank Syariah dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis BPRS dan juga keuangan syariah di Indonesia di era digitalisasi perbankan,” kata Herwin Bustaman, Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank.

Lewat layanan digital ini, PermataBank membuka akses bagi BPRS untuk melakukan transfer in dan transfer out dari dan ke bank lain. Kerja sama ini juga membuka akses pembayaran tagihan berbasis virtual account dengan fitur Bill Payment. Nasabah BPRS dapat membuka rekening secara daring lewat website maupun aplikasi nasabah. “Ke depannya, layanan digital ini akan terus dikembangkan seperti penarikan tunai di ATM PermataBank dan convinience store, fasilitas pooling fund, hingga pembiayaan,” tambah Herwin.

Strategi yang dilakukan PermataBank bisa dinilai jeli. Bank ini berupaya menghadirkan pengalaman nasabah yang komprehensif di bidang yang tengah berkembang pesat di pasar. Layanan ini diklaim sebagai layanan digital pertama yang diberikan bank syariah di Indonesia.

“Inovasi ini akan meningkatkan kualitas pengalaman nasabah bagi BPRS, sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap bisnis dan industri keuangan syariah secara menyeluruh. Keterlibatan PermataBank juga menjadi langkah kami menghadirkan layanan perbankan syariah yang terpercaya dan bermanfaat untuk nasabah,” klaim Herwin.

Melengkapi strategi ini, PermataBank Syariah melakukan rangkaian aktivasi edukasi keuangan syariah digital sejak bulan April dan akan berakhir pada bulan Mei 2021.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related