Permintaan Durian Global Diperkirakan Naik 7,1% pada 2026

marketeers article
Hanung Harimba Rachman, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM. Sumber gambar: Humas KemenKopUKM.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memperkirakan permintaan buah durian secara global meningkat sebesar 7,1% pada 2020 hingga 2026. Peluang ini bisa dimanfaatkan petani lokal untuk mengembangkan bisnis di kancah internasional.

Hanung Harimba Rachman, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM menuturkan untuk bisa mengoptimalkan peluang tersebut, perlu adanya kemitraan antara usaha menengah besar dengan UKM. Tujuannya agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing petani durian.

BACA JUGA: Hingga Desember 2023, Nilai Ekspor RI Turun 11,33%

Hanung menyebut kemitraan dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti penyediaan bahan baku, pemasaran, serta pengembangan teknologi dan pembangunan ekosistem rantai pasok produksi. Dengan kata lain, program ini merupakan hilirisasi pertanian yang berbasis UKM.

“Ini membuka peluang yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor durian,” kata Hanung melalui keterangannya, Selasa (16/1/2024).

BACA JUGA: Pertama Kali, Ekspor Cina Merosot dalam 7 Tahun Terakhir

Sementara itu, Dewan Pembina Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) Aditya Pradewo menambahkan salah satu daerah dengan produksi durian terbaik di Indonesia, yakni di Kabupaten Parigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Durian hasil panen di sana telah masuk pasar internasional, seperti ke Thailand dan Malaysia.

Kendati demikian, ekspor tak begitu dikenal lantaran adanya masalah berupa klaim sepihak dari otoritas setempat. Dengan demikian, pasar tidak menyadari durian yang dikonsumsi di Thailand dan Malaysia impor dari Indonesia.

Guna mengatasi masalah tersebut, Aditya mengajak para pelaku usaha durian ke depan mampu memenuhi standar internasional yang selama ini menjadi tantangan. Salah satunya dengan berkolaborasi mendorong UKM yang sudah bagus agar mampu menjaga kualitasnya untuk tetap stabil.

“Banyak produk durian yang dikirim ke Thailand tapi dicap produk Thailand. Ini tantangan bagaimana produk kita memenuhi standar agar bisa langsung ekspor ke Cina,” katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related