Survei Membuktikan 87% Gen Z Membeli karena Rekomendasi Influencer

marketeers article
Ilustrasi influencer marketing (Sumber Gambar: 123RF)

Platform manajemen kemitraan, Impact.com berkolaborasi dengan Cube Asia meluncurkan hasil penelitian terbaru bertajuk The Power of Influence – E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia. Dalam laporan tersebut, ditemukan sebanyak 87% Gen Z dan Milenial melakukan keputusan pembelian lantaran mendapatkan rekomendasi dari influencer di media sosial.

Myre Gustam, Country Lead impact.com untuk Indonesia menuturkan, survei ini melibatkan sebanyak 400 responden di Indonesia. Secara terperinci, demografi responden yang terlibat, yakni usia 18-24 tahun sebanyak 22,75%, kemudian usia 25-34 tahun sebanyak 47,25%, dan usia 35-44 tahun sebanyak 21,50%.

BACA JUGA: Investasi ke Influencer Marketing Naik 3,5 Kali Lipat Dibanding Iklan Reguler

“Produk yang paling sering dibeli oleh mayoritas responden adalah produk fesyen dan sepatu, mencapai 67%. Kemudian, produk kecantikan mendapat perhatian dengan 61% responden. Sementara produk elektronik juga menarik minat pasar sebanyak 40%,” kata Myre dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Menurutnya, untuk platform media sosial yang paling sering digunakan responden yakni YouTube dan Instagram. Tercatat, tingkat penggunaan kedua platform ini sebanyak 91%.

BACA JUGA: Influencer Marketing: Solusi dan Strategi Pemasaran Modern

Selain itu, TikTok juga mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan tingkat penggunaan mencapai 86%. Perlu ditekankan bahwa angka-angka ini jauh melampaui penggunaan Facebook, yang saat ini hanya mencapai 76%.

Myre menyebut, temuan lain dari penelitian ini adalah konsumen Indonesia menyambut baik kebangkitan influencer berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Sebagian besar dari responden menunjukkan sikap netral atau bahkan mendukung kemungkinan munculnya jenis influencer tersebut, dengan 88% dari responden menyatakan netral atau mendukung.

Di sisi lain, hanya sebagian kecil, kurang dari 18%, yang merasa kecewa atau sedih ketika mengetahui bahwa influencer yang mereka ikuti adalah AI. Hal yang menarik adalah lebih dari 21% responden bahkan merasa senang dan antusias tentang prospek penggunaan AI di dunia influencer.

“Temuan ini menggambarkan bahwa konsumen Indonesia memiliki sikap yang terbuka dan menerima terhadap kehadiran teknologi ini,” ujarnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related