Perputaran Uang saat Lebaran 2025 Diprediksi Hanya Rp 137,9 Triliun

marketeers article
Ilustrasi bermaaf-maafan saat Lebaran (Sumber: 123RF)

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang saat Lebaran 1446 H/2025 hanya mencapai Rp 137,9 triliun. Perputaran uang itu lebih rendah dari Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp 157,3 triliun.

Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah menjelaskan penurunan jumlah perputaran uang disebabkan karena menurunnya jumlah pemudik. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan jumlah pemudik pada tahun ini sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 52%.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, BCA Siapkan Uang Tunai Rp 68,8 Triliun

Angka pemudik itu, menurun dibandingkan Lebaran tahun 2024 sebesar 24%. Tercatat, pada tahun lalu jumlah pemudik mencapai 193,6 juta.

“Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Jika rata rata keluarga membawa uang sebesar  Rp 3,75 juta naik 10% dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp 137,975 triliun,” kata Sarman melalui keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).

BACA JUGA: Transformasi Lebaran Marketing

Menurutnya, jumlah ini masih berpotensi naik karena angka rata-rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat. Jika per keluarga membawa rata-rata membawa uang Rp 4 juta maka potensi perputaran bisa mencapai Rp 145 triliun.

“Sehingga potensi perputaran dikisaran Rp 137-145 triliun,” ujarnya.

Sarman menyebut ada beberapa faktor lain yang menyebabkan turunnya perputaran uang selama Lebaran tahun ini. Di antaranya jarak libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan Idulfitri yang berdekatan sehingga yang sebelumnya sudah mudik saat Nataru tidak lagi melakukannya saat Idulfitri.

Kemudian kondisi ekonomi saat ini masyarakat cenderung menghemat (saving), mengingat dalam beberapa bulan kedepan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah. Selain itu, masalah lain berupa maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Penurunan daya beli dan cuaca buruk turut memengaruhi turunnya perputaran uang selama Lebaran 2025 karena menurunkan pula rencana masyarakat pulang kampung atau liburan. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan yang tunai layak edar sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025. Namun, diprediksi uang layak edar tersebut tidak bisa terserap sepenuhnya.

“Perputaran uang ini akan menyebar sekitar 60% di Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan sekitar Jabodetabek. Sisanya 40% akan menyebar wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua,” kata Sarman.

Adapun untuk sektor bisnis yang peling menikmati perputaran uang dari musim mudik adalah industri aneka makanan dan minuman, fesyen, baju muslim, ritel, pedagang sembako dan sektor pariwisata beserta turunannya, seperti hotel, motel, villa, restoran, café. Termasuk pula sektor transportasi baik darat, laut, maupun udara, serta pengelola jalan tol dan stasiun pengisian bahan bakar minyak maupun listrik.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS