Pertamina Geothermal Energy Lepasliarkan Monyet Yaki bersama BKSDA Sulut

marketeers article
Pertamina Geothermal Energy Lepasliarkan Monyet Yaki bersama BKSDA Sulut (Foto: PGE)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) terus mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini dibuktikan dengan pelepasliaran delapan ekor Monyet Hitam Sulawesi atau Yaki (Macaca Nigra).

Upaya ini dilakukan perusahaan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara di Taman Wisata Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara pada Selasa, 20 Juni 2023.

Kegiatan ini dilakukan oleh Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yani, Kepala BKSDA Sulawesi Utara Askhari Dg. Masikki, Ketua Yayasan Masarang Erik Kaunang, serta jajaran pemerintah Kota Tomohon dan masyarakat sekitar lokasi habituasi.

Yaki merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi bagian utara. Satwa ini sekarang berada dalam status konservasi kritis sehingga dibutuhkan perhatian khusus. Berangkat dari hal tersebut, sejak tahun 2020, Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong melakukan konservasi Yaki dengan dukungan Yayasan Masarang sebagai Pengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

BACA JUGA: Raih Kontrak Baru, Pertamina Bakal Garap Blok Migas di Algeria 35 Tahun

Askhari Dg. Masikki mengapresiasi keseriusan Pertamina Geothermal Energy dalam melestarikan keanekaragaman hayati melalui pelepasliaran Yaki,

“Kolaborasi dan dukungan terhadap agenda besar seperti ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan konservasi satwa endemik yang berada dalam status kritis. Kami berharap, akan lebih banyak pihak yang mengambil langkah serupa agar keanekaragaman hayati di Indonesia terus terjaga,” ujarnya.

Di sisi lain, Ahmad Yani, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. menyampaikan bahwa konservasi Yaki ini juga merupakan bentuk komitmen PGE dalam melaksanakan parameter Environmental Social Governance (ESG) dalam upaya melestarikan keragaman hayati.

BACA JUGA: Pertamina Raih Kontrak Kerja Sama Rp 11,9 Triliun di Aljazair

“Sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan dampak positif ke masyarakat dan lingkungan sekitar, konservasi Yaki ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke 15 yaitu Ekosistem Daratan. Secara spesifik kegiatan tersebut adalah upaya menghentikan kemusnahan keanekaragaman hayati,” jelas Ahmad Yani.

Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong sendiri merupakan salah satu tulang punggung suplai listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Saat ini, dari lapangan uap panas bumi dan PLTP PGE Area Lahendong mampu menghasilkan listrik sebesar 120 MW yang berkontribusi sekitar 25 sampai 30 kebutuhan listrik masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Related

award
SPSAwArDS