Pertamina Hulu Energi Buktikan Eksistensi di Kancah Internasional

marketeers article
Pertamina Hulu Energi Buktikan Eksistensi di Kancah Internasional. (Dok. PHE)

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit di Nusa Dua, Bali.

Kegiatan IOGP Summit 2023 mengusung tema “Explore the Potential” yang mempunyai filosofi menggali potensi di berbagai aspek untuk memberikan kinerja terbaik dan menjaga keberlanjutan pasokan energi.

Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tonggak sejarah pertemuan IOGP secara offline pascapandemi.

“Kami di sini untuk menggali peran krusial Geomatika dalam mendukung kegiatan operasional di lingkungan yang menantang, seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature. Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama yaitu keberlanjutan pasokan energi,” kata Awang seperti dikutip dalam siaran resminya, Senin (23/10/2023).

BACA JUGA: PLN Mampu Produksi Energi Bersih 718.458 Megawatt

IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi.

Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga tahun 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.

PHE berkolaborasi dengan IOGP sukses menyelenggarakan rangkaian IOGP Summit 2023 yang merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa IOGP Technical Committee yang melakukan rapat rutin, seperti Safety Committee, Environment Committee, Geomatics Committee dan Decommissiong Committee. 

Lebih lanjut, Awang menjelaskan bahwa saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yaitu menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).

“Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujar Awang.

BACA JUGA: Industri Energi dan Kelistrikan Siapkan Solusi Transisi Menuju Energi Bersih

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

Mendukung aspek Governance, PHE juga berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related