Petani Milenial Binaan Pupuk Kaltim Ajak Generasi Muda Jadi Agripreneur

marketeers article
Asian young farmers is using the research tablet and studying the development of rice varieties in the field. To increase the productivity. Agriculture technology concept.

Pertanian adalah salah satu sektor yang berperan penting untuk mendorong kembali perkonomian Indonesia setelah pandemi COVID-19. Tercatat, sektor pertanian berkontribusi sebesar 13,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Namun demikian, belum banyak masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial yang ingin menjadi agripreneur. Menjawab hal tersebut, petani milenial binaan  Pupuk Kaltim, yaitu Iqbal Abipraya berupaya mengajak anak-anak muda untuk berkontribusi di dunia pertanian.

Menurut Iqbal, banyak sekali peluang di sektor ini yang bisa di dapat oleh generasi milenial untuk menjadi agripreneur. Sebab, profesi ini memiliki prospek yang besar untuk tumbuh. Terlebih, dengan kemampuan para generasi tersebut terhadap penguasaan inovasi dan digitalisasi akan mampu mendorong sektor pertanian mencapai posisi tertinggi.

“Industri ini adalah penyangga utama ketahanan dan kedaulatan pangan yang berpeluang besar untuk tumbuh. Jika para generasi muda mau berkontribusi, industri ini pasti bisa maju. Ilmu sudah punya, tinggal komitmen untuk menerapkannya saja yang harus di dorong,” sahut Iqbal.

Iqbal kemudian menyampaikan bahwa Pupuk Kaltim memiliki program Makmur untuk membantu agar petani lebih sejahtera. Dalam program ini, para petani akan mendapatkan kemudahan akses, seperti modal, bibit dan sarana pertanian lainnya.

Selain itu, para petani juga akan diberikan pendampingan dan edukasi untuk memaksimalkan produktivitas tanaman. Program tersebut juga sejalan dengan upaya Iqbal, yaitu untuk mengajak lebih banyak generasi muda yang terlibat dan memajukan sektor pertanian di Indonesia.

“Saya yakin akan ada lebih banyak generasi muda yang mau terjun di sektor pertanian setelah melihat program Makmur ini. Ada banyak desa di Indonesia yang memiliki lahan potensial yang siap digarap dan dikembangkan kedepannya,” tutup Iqbal.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related