P&G Bangun Budaya Conscious Living dari dalam Perusahaan

marketeers article
Cincinnati Circa May 2017: Logo and Signage of Procter & Gamble. P&G is an American Multinational Consumer Goods Company X

P&G membangun budaya conscious living dimulai dari dalam perusahaan. Meski para karyawan tengah menjalani Work From Home (WFH), program ini tetap berjalan dengan cara memberikan layanan logistik pemilahan dan pengangkutan sampah anorganik dari rumah karyawan.

Program Conscious Living merupakan upaya P&G membangun kesadaran para stakeholders untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem di bumi.

Ada tiga hal utama yang dijalankan dari program ini. Pertama, P&G melakukan inovasi produk dan merek yang mengusung konsep responsible consumption. Sebagai contoh, pengurangan plastik pada kemasan sachet dan penggunaan recycle sampah plastik dari laut untuk kemasan shampoo yang akan dimulai pada tahun depan.

Kedua, upaya keberlanjutan menyeluruh (End-to-end Sustainability Efforts) yang dilakukan di pabrik P&G di Karawang. Hal ini meliputi efisiensi penggunaan air, listrik, dan energi dalam kegiatan sehari-hari di pabrik, hingga konsisten dalam menerapkan zero waste to landfill.

Ketiga, P&G mengintegrasikan kegiatan keberlanjutan di bidang sosial dan lingkungan melalui penerapan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) di lingkungan tempat tinggal karyawan.

“Bekerja dari rumah bukan berarti kita berhenti berbuat baik, terutama berbuat baik kepada lingkungan sekitar. Karyawan P&G merupakan sasaran paling tepat untuk membangun sadar lingkungan bersama, sembari Perusahaan terus berinovasi menghadirkan produk yang makin ramah lingkungan,” ungkap Head of Corporate Communications P&G Indonesia Dinda Kusumawardani di Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Ketiga upaya di atas ditargetkan untuk berlangsung selama dua tahun ke depan, dan dapat berkembang seiring dengan kebutuhan saat ini.

Selain memberikan training dan workshop terkait kepada para karyawan, P&G juga menyediakan layanan logistik pemilahan dan pengangkutan sampah anorganik dari rumah karyawan. Program ini merupakan kerjasama P&G Indonesia dengan mitra eco-living kami, Waste4Change.

Photo Credits: P&G Indonesia

Adapun yang termasuk dari sampah anorganik terbagi menjadi dua kategori, yakni sampah kertas (karton, kertas, kardus) dan sampah non kertas (kaleng, beling, plastik dan besi). 

Pemilahan sampah akan langsung dilakukan dari rumah karyawan masing-masing yang saat ini lokasinya berada di area Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Setelah itu, akan dilakukan proses pengangkutan sampah sebanyak dua kali per satu minggu untuk dibawa ke Material Recovery Facility milik Waste4Change.

Hal ini untuk memastikan kembali jika sampah yang telah diangkut dan dipisahkan masih dapat diolah dan disalurkan kepada Recycling Partners untuk di daur ulang (recycle).

Produk hasil daur ulang selanjutnya dapat digunakan oleh para pelaku usaha maupun industri sebagai keperluan bahan baku produk. Sedangkan, untuk residu sampah yang tidak bisa di daur ulang, produknya akan disalurkan ke industri semen. Melalui upaya program ini, kuantiti sampah yang disalurkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan berkurang.

“Kami akan memonitor dan mengevaluasi kegiatan ini secara berkala untuk kedepannya bisa memperluas skala layanan ke pemangku kepentingan lainnya. Conscious Living diharapkan dapat menjadi salah satu sumber kekuatan untuk menciptakan lingkungan yang tumbuh seimbang dan berkesinambungan, force for good, force for growth,” tutup Dinda.

Related