PLN Targetkan Gunakan 100% Kendaraan Listrik pada 2024

marketeers article
Ilustrasi motor listrik. Sumber gambar: 123rf

PT PLN (Persero) menargetkan penggunaan 100% kendaraan listrik electric vehicle (EV) untuk operasional perusahaan pada tahun 2024. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Instruksi Presiden RI No 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Artinya apa, saat ini kami mengoperasikan lebih dari 7.000 motor juga lebih dari 2.500 mobil dan ke depan di akhir tahun 2024 kami sudah mencanangkan bahwa 100% akan menggunakan motor listrik,” kata Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN melalui keterangannya, Selasa (31/10/2023).

BACA JUGA: Ikut Kembangkan Ekosistem EV, NETA Berkolaborasi dengan PLN

Menurutnya, rencana tersebut meurpakan langkah nyata perseroan dalam menjadi pemimpin untuk percepatan penggunaan EV di Indonesia. Guna mencapai target itu, perseroan juga nantinya akan menyediakan infrastruktur yang memadai.

Darmawan menyebut, transformasi ke kendaraan listrik berkontribusi besar dalam upaya mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sebab, penggunaan 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2,4 kilogram (kg) karbon dioksida.

BACA JUGA: Kembangkan Manufaktur Listrik, PLN Gandeng Perusahaan Cina

Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1,3 kg CO2e.

“Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan gas rumah kaca (GRK) hampir 50%,” ujarnya.

Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional. Hingga saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor.

Berbeda dengan energi listrik yang 100% diperoleh dan dikelola secara mandiri. Sehingga transisi energi dapat mengurangi ketergantungan impor.

“Jadi transisi ke kendaraan listrik mengubah dari energi yang tadinya impor menjadi energi yang berbasis pada domestik dan mengubah energi kotor menjadi energi bersih,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related