Prediksi Tren Pemasaran 2025: Conversational AI dan Community Marketing
Conversational Artificial Intelligence (AI) atau AI percakapan dan community marketing digadang menjadi tren baru yang akan menjamur pada tahun 2025.
Di tengah gejolak perkembangan teknologi yang begitu pesat, interaksi konsumen dan merek pun makin berkembang. Memahami dan menggunakan teknologi terbaru sudah menjadi standar wajib yang perlu dilakukan merek saat ini.
Namun, cuma paham cara pakai teknologi juga tak menjamin merek dapat menjaga persaingannya di dunia bisnis. Makin mudah komunikasi terjadi saat ini tidak berarti membuat merek lebih mudah merangkul konsumen.
Konsumen memiliki preferensi yang juga harus diperhatikan oleh merek. Dari hal tersebut, tren ke depan diprediksi mengerucut menjadi dua hal besar, yakni conversational AI dan community marketing.
BACA JUGA: 3 Dampak Pemasaran Lokal pada Pengalaman Pelanggan di Pasar Global
AI Percakapan Jadi Tren Besar
Dirangkum dari CampaignAsia, Jumat (3/1/2025), AI generatif akan menjadi game changer di bidang komunikasi pelanggan. Mereka memperkirakan 80% perusahaan akan mengadopsi AI percakapan pada 2025.
Format pesan berbasis SMS tradisional akan digantikan oleh rich communication service (RCH), yang lebih interaktif. Teknologi ini memungkinkan pelanggan untuk menjadwalkan pengiriman atau melakukan pembelian langsung melalui pesan.
AI percakapan juga akan mendorong pertumbuhan perdagangan percakapan (conversational commerce). Aplikasi akan berfungsi ganda sebagai toko digital, memungkinkan pelanggan untuk menjelajah, berinteraksi, dan berbelanja tanpa harus keluar dari aplikasi.
BACA JUGA: 5 Tips Membangun Rencana Pemasaran Efektif Tahun 2025
Membangun Fandom lewat Community Marketing
Laporan dari We Are Social, “Think Forward 2025,” memprediksi ada perlawanan terhadap tren online yang berlebihan, seperti notifikasi tanpa henti dan tren mikro yang terus bermunculan. Orang-orang akan mulai jengah mendapati notifikasi yang tak lagi relevan dengan yang mereka inginkan.
Sebagai gantinya, orang-orang akan lebih terlibat dalam komunitas atau fandom yang didasarkan pada minat dan passion bersama. Tren ini memunculkan strategi pemasaran yang fokus pada pengalaman yang lebih intim, seperti acara khusus untuk pelanggan setia atau kelompok sosial tertutup.
Beberapa merek bahkan telah mulai mengadakan perjalanan komunitas bagi pelanggan tetap, bukan hanya untuk influencer, guna membangun hubungan yang lebih personal dengan basis penggemar mereka.
Dengan dua tren utama ini, pemasaran pada tahun 2025 tampaknya akan lebih terfokus pada pendekatan yang personal, interaktif, dan membangun loyalitas jangka panjang.
Editor: Ranto Rajagukguk