Prinsip Pareto (Aturan 80/20): Prioritaskan Tugas yang Berdampak Besar

marketeers article
Prinsip Pareto | Sumber: 123rf

Prinsip Pareto juga disebut dengan aturan 80/20 yang merupakan sebuah model prediktif yang dapat diterapkan di berbagai bagian dari bisnis. Biasanya digunakan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan suatu bisnis.

Namun sebetulnya, prinsip Pareto ini tidak hanya banyak digunakan dalam bisnis, tetapi juga di semua industri, baik ekonomi, politik, science, bahkan membantu memudahkan pekerjaan sehari-hari. Prinsip Pareto ini bisa Anda gunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja agar dapat menghasilkan dampak yang besar bagi pekerjaan.

Anda hanya perlu memahami aturan 80/20 tersebut agar bisa mengenali apa yang menurut Anda perlu diprioritaskan atau dieliminasi. Marketeers telah merangkum penjelasan mengenai prinsip Pareto dari beberapa sumber, simak penjelasannya berikut ini:

Apa yang dimaksud prinsip Pareto (Aturan 80/20)?

Menurut Indeed, prinsip Pareto atau Aturan 80/20 adalah prinsip statistika yang mana 80% hasil berasal dari 20% penyebab. Hal ini berarti sebagian kecil penyebab dapat memberikan dampak yang sangat besar. 

Sebagai contoh dalam bisnis, tujuan dari aturan 80/20 adalah untuk mengidentifikasi input yang paling potensial untuk menghasilkan produktivitas dan menjadikannya sebagai prioritas perusahaan. Selain bisnis, Anda juga dapat menerapkannya untuk merencanakan strategi keuangan investasi, meningkatkan sumber pendapatan, perencanaan karier hingga membangun hubungan pelanggan,.

Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi inisiatif apa saja yang perlu diprioritaskan agar dapat menghasilkan dampak yang besar. 

BACA JUGA: Pekerjaan Menumpuk? Tentukan Prioritas Kerja dengan Eisenhower Matrix

Manfaat dari prinsip Pareto

Anda dapat menggunakan prinsip ini untuk bisa mencapai tujuan dengan membaginya ke dalam target-target kecil. Jika Anda memfokuskannya, maka Anda akan bisa menghasilkan dampak yang paling besar. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan:

1. Meningkatkan manajemen waktu

Dengan mengidentifikasi tugas apa saja yang memberikan hasil paling besar, Anda dapat mengorganisasikan pekerjaan Anda setiap hari dengan berfokus pada pekerjaan yang memberikan dampak paling signifikan. Ini akan membantu Anda untuk memanfaatkan waktu dengan efektif.

2. Meningkatkan produktivitas

Dari tujuan besar yang Anda miliki, Anda dapat membaginya kedalam target-target kecil, seperti to-do-list yang harus Anda selesaikan dalam satu hari. Dari to-do-list tersebut, Anda bisa memprioritaskan tugas yang menurut Anda penting dan mendesak.

Fokuskan pikiran dan energi Anda pada tugas tersebut. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan produktivitas Anda dalam waktu sehari. 

3. Membantu pengambilan keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan, Anda dapat mengidentifikasi alternatif keputusan apa saja yang Anda miliki dan memberikan nilai bagi setiap alternatif. Dari nilai tersebut, Anda dapat menghitung dampak dari setiap alternatif yang ada. 

Tentukanlah alternatif keputusan dengan nilai terbesar yang bisa Anda dapatkan agar dapat menghasilkan keputusan untuk hasil terbaik.

BACA JUGA: Sering Menunda Pekerjaan? Simak 7 Tips Berhenti dari Procrastination

Bagaimana menerapkan prinsip Pareto?

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan prinsip Pareto:

1. Identifikasi semua tugas harian dan mingguan Anda.

2. Prioritaskan pekerjaan yang paling penting dan bernilai untuk Anda.

3. Tentukan tugas yang memberikan dampak terbesar.

4. Pikirkan tugas apa saja yang dapat Anda delegasikan atau hapus karena hanya memberikan dampak yang kecil.

5. Buatlah rencana pengerjaan tugas tersebut.

Demikianlah penjelasan mengenai aturan 80/20 atau prinsip Pareto yang bisa digunakan untuk memprioritaskan pekerjaan Anda. Penting bagi Anda untuk mengetahui apa yang penting dan bernilai untuk Anda.

Buatlah waktu Anda lebih maksimal untuk mengerjakan apa yang sejalan dengan target dan tujuan dengan prinsip Pareto.

BACA JUGA: Timeboxing: Pelajari Teknik Manajemen Waktu ala Elon Musk

Editor: Ranto Rajagukguk

Related