Proyeksi APINDO, Ekonomi Indonesia di Tahun Politik Tumbuh Hingga 5,2%

marketeers article
APINDO: Proyeksi Ekonomi Indonesia di Tahun Politik Tumbuh Hingga 5,2%. (FOTO: 123rf)

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani, memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia pada tahun politik 2024 masih dapat menunjukkan pertumbuhan di kisaran 4,8% hingga 5,2%.

Keyakinan ini didasarkan pada kinerja sepanjang tahun 2023. Meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal III hanya mencapai 4,94%, diperkirakan adanya percepatan belanja pemerintah di akhir tahun akan mendorong ekonomi melampaui angka 5%.

“Pelaku usaha juga mempertimbangkan batas bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8%, mengingat adanya tensi geopolitik dan perlambatan ekonomi global,” kata Shinta di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Shinta menyatakan bahwa proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti situasi geopolitik, inflasi, dan suku bunga yang masih tinggi.

BACA JUGA: Dorong UKM Naik Kelas, Apindo Dukung Program KUR Klaster

Asumsinya mencakup dinamika global yang mengarah pada pengetatan moneter di negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.

Shinta Kamdani juga menyoroti tingginya suku bunga kredit di Tanah Air yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi karena meningkatnya biaya operasional bagi pelaku usaha.

Dalam proyeksinya, sektor-sektor dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi, diharapkan akan mendominasi porsi distribusi PDB tahun 2024, masing-masing mencapai lebih dari 10%.

Sektor manufaktur diproyeksikan tetap berada pada level ekspansif, sementara sektor transportasi, pergudangan, dan akomodasi-makan minum diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang pesat.

BACA JUGA: Apindo: Pasar Eropa Tolak Produk dari Negara Pelanggar HAM

Sektor pariwisata juga diprediksi dapat mencapai target kontribusi sebesar 4,5% terhadap PDB nasional, sejalan dengan peningkatan mobilitas wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Shinta Kamdani menanggapi inflasi dengan memproyeksikan bahwa pada tahun 2024, inflasi akan tetap terjaga di kisaran 3%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.100 hingga Rp 15.600 per dolar.

Proyeksi penguatan nilai tukar ini didasarkan pada prediksi inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter Bank Indonesia yang fokus pada stabilitas.

Namun, Shinta mencatat bahwa tren “higher for longer” yang berlangsung hingga pertengahan 2024 masih berpotensi menggerus nilai tukar rupiah hingga melampaui Rp 15.500.

Pentingnya proyeksi ini terletak pada kesesuaian dengan target pertumbuhan ekonomi yang telah dicita-citakan oleh Presiden Joko Widodo, yakni sebesar 5,2%.

“Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dari proyeksi tahun ini, yaitu di kisaran 5,3%-5,7%, tetapi sesuai dengan kondisi aktual yang tengah terjadi,” tandas Shinta.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related