PSF dan Pemprov Sultra Soroti Pengembangan Kualitas Guru secara Berkelanjutan

marketeers article
Dari kiri ke kanan Ruslan, Ketua TLC Sultra, Jani Natasari Sinulingga, Kepala Program TLC Sultra, dan Sofyan Masulili, Kepala Sekolah SMAN 5 Kendari (Foto: PSF)

Putera Sampoerna Foundation bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki fokus besar dalam pengembangan kualitas guru di wilayah Sulawesi Tenggara. Upaya ini dilakukan melalui platform Teachers Learning Center Sulawesi Tenggara (TLC Sultra)

Teachers Learning Center Sulawesi Tenggara (TLC Sultra) menjadi program untuk peningkatan kompetensi pendidikan yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Disdikbud Sultra) bersama School Development Outreach (SDO) sebagai inisiatif dari Putera Sampoerna Foundation (SDO-PSF).

Dimulai pada tahun 2021, TLC Sultra dijalankan oleh 12 pengelola dan 30 Master Teacher yang berperan untuk mengimbaskan ilmu pengajaran kepada para guru lainnya di Sultra. Hingga saat ini, tepat pada akhir tahun kedua penyelenggaraan, TLC Sultra telah menjangkau lebih dari 2.500 guru dari seluruh Sultra.

Di luar dari pengimbasan yang dikelola langsung oleh TLC Sultra, para Master Teacher secara mandiri bahkan sudah dapat memaparkan ilmu pelatihannya kepada lebih banyak guru.

“Tahun 2021, Disdikbud Sultra mulai bermitra dengan PSF dan bersama-sama mengembangkan kualitas pendidikan di Sultra dengan menjalankan TLC,” ujar Jani Natasari Sinulingga, Kepala Program Teachers Learning Center Sulawesi Tenggara dalam laporannya.

BACA JUGA: Putera Sampoerna Foundation Dorong Pengembangan Karier Guru di Pelosok

Dalam durasi dua tahun, program ini telah dapat menjangkau lebih dari 2.500 guru di seluruh Sultra yang merupakan dampak pengimbasan dari 30 Master Teacher dan 12 pengelola yang telah dilatih.

“Kami berharap semangat ‘dari guru, oleh guru, untuk guru’ dapat mengakar dan manfaat pengimbasan dapat dirasakan lebih luas lagi kepada guru-guru di Sultra,” lanjutnya.

Pengembangan via Konferensi dan Seminar

Menutup tahun kedua penyelenggaraan, TLC Sultra menyelenggarakan Konferensi Guru dan Seminar Kepala Sekolah yang dilangsungkan pada 12-13 Desember di SMAN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara.

Rangkaian acara kulminasi yang melibatkan lebih dari 200 guru dan kepala sekolah ini hadir sebagai ajang berbagi praktik baik kepada para pendidik di Sulawesi Tenggara, sekaligus menjadi wadah refleksi untuk melanjutkan TLC Sultra tahun ketiga yang lebih berdampak.

Senada dengan program yang dijalankan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara H. Yusmin, S.Pd juga memiliki perhatian khusus kepada peningkatan kompetensi guru dan dampak berkelanjutannya demi memajukan sektor pendidikan di Sulawesi Tenggara.

Ia punmenyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh pelaksanaan TLC Sulawesi Tenggara.

“Saya percaya bahwa di Sultra akan lahir guru-guru hebat. Maka dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, saya mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara berterima kasih kepada PSF-SDO yang memiliki kesamaan tujuan dalam mempercepat kompetensi guru, sehingga dalam proses belajar mengajar pada akhirnya mereka mampu menaikkan standar pendidikan,” ujarnya.

BACA JUGA: Poetra Sampoerna Berdayakan Lebih dari 30.000 Guru di Wilayah 3T

Pada prinsipnya, TLC akan selalu mendukung program yang dijalankan oleh Kemendikbud Ristek. Dari sini, seluruh materi TLC dirancang sejalan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sehingga kontekstual dan bisa mendukung target capaian pengajaran.

Materi pelatihan yang diberikan kepada para guru peserta TLC tidak hanya mencakup landasan akademis, tetapi juga pendidikan karakter. seperti pencegahan perundungan di lingkungan sekolah serta pembelajaran aktif dan menyenangkan.

TLC sebagai organisasi mandiri yang berkelanjutan

TLC Sultra yang saat ini sedang dalam pendampingan oleh PSF-SDO rencananya pada tahun 2024 akan diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Disdikbud Provinsi Sulawesi Tenggara. Nantinya, TLC menjadi komunitas pembelajar mandiri dengan melakukan pengimbasan kepada lebih banyak guru di area-area Sulawesi Tenggara yang saat ini belum mendapatkan akses pelatihan dalam program TLC.

Selama TLC Sultra berlangsung di bawah pengawasan PSF-SDO, para Master Teacher dan pengelola juga dilengkapi dengan kompetensi untuk menentukan kebutuhan pelatihan yang diperuntukkan bagi daerah tersebut.

Ini merupakan bekal kemandirian agar pengelola TLC semakin berdaya dan mampu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun organisasi non profit. Dengan adanya kemitraan, TLC Sultra akan menjadi inisiatif praktik baik yang berkelanjutan dan mendukung terwujudnya kualitas pendidikan yang terus meningkat di Provinsi Sultra.

Dalam jangka panjang, PSF-SDO mengharapkan TLC Sultra akan semakin berkembang menjadi komunitas belajar yang siap berbagi dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Sultra.

Related