Ramai Dibicarakan, Apa itu Dedolarisasi?

marketeers article
Ilustrasi dedolarisasi. (Sumber: 123rf)

Dedolarisasi adalah istilah yang sedang banyak dibahas di beberapa negara di dunia. Istilah ini mengacu pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang menjadi uang cadangan di hampir setiap negara.

Seperti diketahui, dolar AS telah puluhan tahun mendominasi keuangan dunia. Pasalnya, dolar AS dijadikan sebagai mata uang cadangan, alat tukar atau satuan hitung di berbagai negara.

Namun, belakangan beberapa negara melakukan aksi dedolarisasi. Seperti, Cina dan Brazil bersepakat untuk melakukan perdagangan dengan mata uang masing-masing. 

Lalu, ada pula Argentina yang mengatakan akan membayar impor Cina dalam bentuk yuan. Lantas apa sebenarnya dedolarisasi? Mengapa negara-negara mengambil jalan ini? Berikut penjelasannya.

BACA JUGA Mata Uang Euro: Pengenalan dan Perincian Pecahannya

Pengertian Dedolarisasi

Sesuai namanya, dedolarisasi adalah istilah yang mengacu pada proses saat negara-negara cenderung mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS sebagai mata uang cadangan, alat tukar, dan juga unit hitung. Dedolarisasi dapat dilakukan seperti dengan meningkatkan penggunaan mata uang lain seperti euro atau yuan. 

Selain itu, dedolarisasi juga bisa dilakukan secara bertahap, yakni dengan membatasi penggunaan dolar AS pada sektor tertentu, seperti perdagangan internasional atau perdagangan dalam negeri. Mengurangi ketergantungan pada dolar AS ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi suatu negara. 

Mata uang lokal cenderung stabil, karena tak perlu lagi menukarkan ke dolar AS sebelum bisa digunakan untuk perdagangan lintas negara.

BACA JUGA Jelang KTT ASEAN, Ekonom Dorong RI Perkuat Mata Uang Lokal di Kawasan

Dengan kata lain, negara dapat secara bebas memilih mengadopsi mata uang yang berbeda sebagai sarana transaksi internasional. Dalam hal ini dapat mencakup peningkatan penggunaan mata uang lokal, atau mata uang cadangan alternatif.

Di samping itu, ketergantungan terhadap dolar AS secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi global. Artinya, makin besar ketergantungan suatu negara terhadap dolar AS, maka kian cepat transmisi krisis yang dirasakan.

Secara keseluruhan, dedolarisasi adalah proses suatu negara mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Langkah penting ini tentu saja harus diiringi dengan pertimbangan sejumlah faktor, seperti keadaan ekonomi, politik, dan sosial suatu negara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related