Realisasi Reduksi Emisi Pertamina mencapai 124% dari Target

marketeers article
Ilustrasi strategi reduksi emisi yang dilakukan Pertamina. (FOTO: Pertamina)

PT Pertamina (Persero) terus mendorong beragam aksi yang berkaitan dengan aspek environmental, social & governance. Beragam langkah inovasi dekarbonisasi atau reduksi emisi yang dijalankan perusahaan sepanjang 2023 pun berhasil lampaui target yang telah ditetapkan.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina mengatakan realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina mencapai 124% dari target yang ditetapkan pada tahun 2023.

“Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e,” kata Fadjar dikutip dari website Pertamina, Selasa (30/1/2024).

Reduksi emisi tersebut dicapai sepanjang tahun 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group. Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.

BACA JUGA: Pertamina dan Toyota Berkolaborasi Kembangkan Ekosistem Hidrogen

Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina dalam peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics. Saat ini, perusahaan berada pada posisi pertama di subsektor Minyak dan Gas Terintegrasi dari 61 perusahaan dunia.

Capaian itu bisa diraih karena ESG skor Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (Medium Risk) dari sebelumnya 22,1.

“Kinerja kinclong ESG Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap target pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060. Hal itu dilakukan lewat dua pilar yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya.

BACA JUGA: Tekan Emisi, Indonesia-Jerman Sepakat Kembangkan Transportasi Hijau

Saat ini, perusahaan pun terus menjalankan berbagai inovasi reduksi emisi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang berdampak positif bagi kinerja ESG perusahaan sehingga Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu dunia dalam kinerja ESG.

Menurutnya, salah satu inovasi penting yang dijalankan perusahaan dalam reduksi emisi adalah implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur. Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lainnya, yang saat ini tengah dalam tahap studi.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam CCS/CCUS dan bisa menjadi arah bisnis Pertamina di masa depan,” ucap Fadjar.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related