RI Berpeluang Dapat Relokasi Pabrik Garmen dari Vietnam

marketeers article
Ilustrasi pekerja tekstil. Sumber gambar: 123rf.

Konsultan properti, Colliers Indonesia memperkirakan Indonesia berpeluang untuk mendapatkan relokasi pabrik garmen dari Vietnam. Hal ini disebabkan lantaran biaya tenaga kerja dan lahan industri di negara tersebut terus melonjak tak terkendali.

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia menjelaskan kenaikan harga lahan industri di Vietnam terjadi karena sedikitnya luas lahan yang tersisa. Kondisi ini menyebabkan perusahaan tak dapat menambah kapasitas produksi.

“Ada potensi relokasi pabrik garmen dari Vietnam ke Indonesia. Mereka mulai melirik kawasan-kawasan industri di Jawa Tengah dan sekitarnya yang masih banyak insentif dan tenaga kerjanya relatif lebih murah,” kata Ferry dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

BACA JUGA: WFO Mulai Marak, Bagaimana Tren Sewa Gedung Perkantoran?

Kendati demikian, Ferry belum dapat memastikan jumlah perusahaan yang berencana memindahkan pabriknya ke Tanah Air. Hanya saja, mereka sudah menggali informasi terkait harga lahan di kawasan industri.

Seentara itu, Freddy Hidayat, Senior Associate Director Colliers Indonesia menambahkan beberapa rekanannya menyebut kondisi di Vietnam untuk pengupahan dan bahan baku sudah tidak kompetitif lagi. Dengan demikian, upaya untuk relokasi merupakan salah satu alasan yang paling baik untuk bisa mengembangkan bisnis.

Relokasi tersebut dinilai bakal menekan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air yang sedang melanda industri ini. Dengan dibangunnya Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang, kata Freddy, bakal menarik pelaku industri garmen untuk kembali ke Indonesia.

BACA JUGA: Apa Arti Firma? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Pasalnya, akan ditawarkan banyak insentif jika menanamkan investasinya di dalam negeri. Untuk nama dan jumlah perusahaan garmen yang akan masuk ke Indonesia, dia enggan menyebutkannya. 

Namun, ada beberapa yang telah memasukan Indonesia ke dalam daftar relokasi pabriknya dari Vietnam.

“Dari segi harga bahan baku dan gaji di Indonesia masih cukup kompetitif, apalagi di Indonesia sedang mengembangkan kawasan baru di Batang, Jawa Tengah. Saya belum bisa bilang karena ini semua masih di-plan mereka,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan perusahaan Korea Selatan berencana memindahkan pabriknya dari Vietnam ke Jawa Tengah. Dia menyebut ada 97 perusahaan yang bakal merelokasi pabriknya.

“Salah satunya PT Hwaseung dari Korsel, selama ini mereka menjalin kerja sama untuk memproduksi sepatu olahraga. Saat ini mereka relokasi di Kabupaten Pati ini dan mampu menampung 15.000 pekerja,” kata dia melalui Instagram pribadinya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related