RI Rayu Jepang Investasi Pengembangan Green Hydrogen

marketeers article
Ilustrasi green hydrogen. Sumber gambar: 123rf.

Pemerintah tengah menjajaki peluang investasi dengan Jepang untuk pengembangan hidrogen hijau green hydrogen. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat transisi energi di Tanah Air.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menuturkan saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pengembangan teknologi energi bersih dan rendah karbon agar lebih terjangkau dan mudah diakses. Oleh karena itu, pemerintah Jepang dan sektor swasta diharapkan dapat mendukung rencana tersebut.

BACA JUGA: Percepat Transisi Energi di ASEAN, British International Investment Investasi Rp 200 Miliar

Dia bilang proses penjajakan investasi telan dilakukan saat bertemu dengan Yasutoshi Nishimura, Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang. Rencananya, kerja sama dilakukan mulai dari knowledge sharing dan deployment of clean technology transfer.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan produksi energi terbarukan dan green hydrogen. Untuk itu, perlu kolaborasi antara investor, lembaga keuangan, industri dan pembuat kebijakan untuk menyediakan skema pembiayaan yang inovatif dalam mempercepat proses transisi energi,” kata Agus melalui keterangannya, Selasa (6/6/2023).

BACA JUGA: Lawatan ke Arab Saudi, Bahlil Lahadalia Bidik Investasi EBT

Menurutnya, Indonesia akan bekerja dengan dukungan mitra internasional dalam mengembangkan rencana investasi yang komprehensif untuk mencapai target dan kebijakan baru, terkait rencana pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Ini termasuk pula mendukung masyarakat yang terkena dampak, termasuk sektor industri yang juga berkontribusi dalam pengurangan GRK.

Indonesia menyambut baik partisipasi perusahaan Jepang dalam program transisi energi lainnya, seperti penghapusan bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara, percepatan pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, serta pemanfaatan teknologi efisiensi tinggi seperti tenaga angin dan hidrogen.

“Kami akan terus memacu pembangunan industri hijau dengan mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Yasutoshi Nishimura Menteri Perekonomian Jepang menambahkan, Indonesia sebagai mitra terpenting dalam Asian Zero Emission Community (AZEC) sehingga ada potensi investasi masuk ke Indonesia di bidang energi bersih.

Dalam hal upaya ini, Jepang telah memprakarsai transisi energi melalui kemitraan untuk infrastruktur dan investasi global (PGII) yang juga dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Termasuk pula inisiasi untuk kemitraan transisi energi yang adil (JETP) yang memobilisasi US$ 20 miliar untuk pembiayaan publik dan swasta bagi Indonesia dan AZEC, serta Indonesia Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact yang berhasil meluncurkan US$ 698 juta.

“Kemitraan ini ditargetkan mendukung percepatan pencapaian target net zero emission indonesia pada tahun 2060,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related