Riset: Pengguna ChatGPT Tak Sebanyak Dugaan

marketeers article
Riset: Pengguna ChatGPT Tak Sebanyak Dugaan (FOTO: 123RF)

Penggunaan teknologi AI terbaru ChatGPT sudah menjamur. Tak jarang banyak praduga yang menyebut penggunaan layanan ini sangat masif.

Namun, statistik menarik telah muncul yang berpendapat dampak ChatGPT terus berlanjut di dunia AI. Hanya 19% orang sampel yang menggunakan ChatGPT, dan kurang dari 10% yang menggunakan Bard.

Survei terbaru Morgan Stanley yang dilakukan pada bulan April, yang mengumpulkan wawasan dari 2.000 orang menyoroti lanskap penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan chatbot saat ini. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang tidak menggunakan chatbot menyatakan keengganan mereka untuk mengadopsi alat tersebut dalam enam bulan ke depan.

BACA JUGA: Perkuat Layanan Investasi, JPMorgan Akan Siapkan AI Mirip ChatGPT

Pakar dan analis dari Morgan Stanley menekankan bahwa sangat penting bagi investor untuk mengenali tahap baru dari teknologi chatbot. 

“Saat ini, chatbot terutama digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang subjek baru, dan mereka tidak secara efektif menghasilkan uang bagi pengguna. Misalnya, dalam hal belanja online, membandingkan harga, dan melakukan pembelian, jumlah pengguna yang menggunakan chatbot tetap sangat rendah. Namun, sektor-sektor tertentu ini berpotensi untuk mendorong pendapatan iklan bagi perusahaan di masa mendatang,” kata lembaga riset dikutip dari Gizmochina, Senin (12/6/2023).

BACA JUGA: Mengelola Akun Medsos di Era ChatGPT, Apakah Peran Manusia akan Tergantikan?

Pengaruh AI pada sektor e-commerce dan perjalanan menghadirkan peluang untuk pertumbuhan pendapatan. Bisnis dapat memanfaatkan AI untuk memberikan layanan pencarian dan rekomendasi yang lebih akurat dan personal.

Menurut survei, 56% responden menyatakan mereka awalnya akan menggunakan Google Search, YouTube, atau Bard saat berbelanja online. Banyak hal yang harus diubah jika ChatGPT harus menggagalkan Google dari singgasana Mesin Pencari. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related