Semester I, ABM Investama Kantongi Laba Bersih US$ 188,52 Juta

marketeers article
Ilustrasi aktivitas pegawai ABM Investama. (FOTO: ABM Investama)

PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) mengantongi laba bersih sebesar US$ 188,52 juta, atau naik 974,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Peningkatan itu seiring upaya perseroan memacu kinerja bisnis sehingga pendapatan perseroan pada periode tersebut mencapai US$ 763,18 juta. 

“Pendapatan naik 17,01% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan 97,43 % yang nilainya menjadi US$ 188,52 juta,” kata Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM Investama dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).

BACA JUGA:   RI Kerja Sama Transisi Energi, Inggris Tambah Investasi Rp 135 Miliar

Di satu sisi, dalam rangka mendukung kegiatan operasional, perusahaan yang berkode saham ABMM ini tercatat telah melakukan belanja modal sekitar US$ 190 juta pada semester I 2023. ABMM mengalirkan US $ 100 juta untuk investasi alat baru dalam rangka pertumbuhan bisnis. 

Ia pun menekankan perusahaan turut aktif menggencarkan program environmental, social and governance (ESG) dalam menciptakan energi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Atas kepiawaian perusahaan dalam menjalankan bisnis dan berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan net zero emission (NZE), ABM masuk ke dalam jajaran 100 perusahaan besar versi Fortune.

BACA JUGA:  Kinerja Dinilai Unggul, Bank Mandiri Sabet Gelar Best Bank In Indonesia

Menurutnya, capaian yang diraih saat ini menjadi bukti dan motivasi ABM untuk terus mengembangkan bisnis, sehingga manfaatnya nyata dan bisa dirasakan oleh seluruh pihak.

“Dengan masuknya ABM ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune, kami akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan perusahaan,” kata dia.

Pada tahun ini, ABM sendiri telah berkomitmen akan terus melanjutkan strateginya dengan melakukan optimalisasi sinergi dengan cakupan yang lebih luas sehingga tak hanya terbatas di Grup ABM. Selain itu, peningkatan volume, kinerja operasional dan cost review juga akan tetap menjadi fokus perusahaan.

“Kinerja yang kami raih tak lepas dari tingginya permintaan batu bara di pasar dunia, sehingga hal tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kami yakin ke depan industri ini akan terus tumbuh,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related