Serangan Siber ke Pekerja Jarak Jauh Asia Tenggara Mulai Menurun

marketeers article
The logo of Russias Kaspersky Lab is on displayat the companys office in Moscow, Russia October 27, 2017. REUTERS/Maxim Shemetov

Kaspersky mengungkapkan penurunan serangan Bruteforce terhadap pekerja jarak jauh di Asia Tenggara (SEA). Dalam hal pangsa serangan Bruteforce tahun lalu, perusahaan di Vietnam, Indonesia, dan Thailand paling banyak menjadi sasaran.

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah protokol milik Microsoft yang memfasilitasi pengguna untuk terhubung ke komputer lain melalui jaringan. RDP banyak digunakan oleh administrator sistem dan pengguna non-teknis untuk mengontrol server dan PC lain dari jarak jauh.

Serangan Bruteforce.Generic.RDP berupaya menemukan pasangan login/kata sandi RDP, dengan memeriksa semua kemungkinan kata sandi hingga satu yang benar ditemukan. Serangan yang berhasil memungkinkan penyerang mendapatkan akses jarak jauh ke komputer host yang ditargetkan.

Telemetri perusahaan keamanan siber global menunjukkan solusi B2B Kaspersky telah memblokir total 75.855.129 insiden Bruteforce.Generic.RDP yang menargetkan perusahaan di Asia Tenggara tahun lalu. Jumlah total di tahun 2022 menunjukkan penurunan sebesar 49% dari 149.003.835 serangan Bruteforce tahun 2021. Penurunan kuantitas telah diamati di enam negara di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Kaspersky: Pria Lebih Telaten Urus Perangkat Pintar di Rumah

“Dari hampir 150 juta serangan Bruteforce terhadap perusahaan di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2021, tahun lalu menunjukkan penurunan setengahnya. Itu pertanda baik pada pandangan pertama. Hal ini sebagian dipengaruhi oleh peralihan ke kembalinya aktivitas tatap muka atau jarak jauh secara hybrid, yang berarti terdapat lebih sedikit pekerja jarak jauh di wilayah tersebut dibandingkan dengan puncak pandemi pada tahun 2022 dan 2021,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).

BACA JUGA: Kaspersky: Serangan Siber di Indonesia Menurun pada Tahun 2022

Laporan Kaspersky baru-baru ini mengungkap teknik paling populer untuk mendapatkan akses awal di antara para grup ransomware. Memanfaatkan layanan jarak jauh eksternal muncul sebagai metode yang paling umum untuk kelompok ransomware yang dianalisis.

Faktanya, dari semua delapan grup ransomware yang tercakup dalam laporan yang mana sebagian besar beroperasi sebagai RaaS (Ransomware as a Service) – Conti, PysaClop (TA505), Hive, Ragnar Locker, Lockbit, BlackByte, dan BlackCat, menggunakan akun yang valid, kredensial yang berhasil dicuri atau Bruteforcing untuk memasuki jaringan korban.

Praktik terbaik untuk melindungi dari serangan terkait RDP, adalah dengan ‘menyembunyikannya’ di belakang VPN dan mengonfigurasinya secara tepat. Penting juga untuk menggunakan kata sandi yang kuat.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related