Strategi Jitu Meningkatkan Brand Loyalty lewat Event Marketing

marketeers article
CMC Festival di Universitas Trilogi. (FOTO: Marketeers)

Di tengah dunia pemasaran yang semakin berkembang, sekadar mengandalkan iklan atau promosi di media sosial sudah tidak cukup untuk membangun hubungan yang kuat antara brand dan konsumen. Merek kini dituntut untuk mampu menciptakan pengalaman yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam di hati audiens.

Salah satu cara yang terbukti efektif untuk mencapainya adalah melalui event marketing, yang menjadi bentuk dari brand activation. Lewat event, brand tidak hanya dikenalkan, tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat dengan audiens melalui pengalaman langsung yang mereka rasakan.

Pada acara Campus Marketeers Club (CMC) Festival yang diadakan di Universitas Trilogi, Jakarta pada Selasa (15/4/2025) dengan tema “Di Balik Event Marketing,” Dr. Aam Bastaman, S.E., M.Si., Associate Professor dan Dosen Universitas Trilogi, berbagi pandangannya mengenai pentingnya event marketing sebagai jembatan penghubung antara brand dan audiens.

BACA JUGA: Brand Activation adalah Istilah Marketing yang Makin Penting, Kenapa?

Event marketing menciptakan interaksi langsung antara brand dan konsumen, yang membuat hubungan yang terbentuk lebih personal dan berdampak. Brand tidak hanya menjadi sekadar identitas, tetapi hadir lebih dekat dan nyata lewat pengalaman yang dirasakan konsumen,” ujar Dr. Aam Bastaman.

Salah satu contoh event marketing yang sukses adalah FIFA World Cup Qatar 2022, yang tidak hanya menjadi ajang tontonan global, tetapi juga sumber pendapatan besar bagi sponsor-sponsor besar seperti Adidas dan Coca-Cola.

“Fakta bahwa lebih dari 5 miliar orang menonton World Cup ini menunjukkan kekuatan event marketing dalam menjangkau audiens secara luas. Event sebesar ini memungkinkan brand untuk menanamkan identitas mereka di benak miliaran orang di seluruh dunia,” lanjutnya.

Namun, dampak besar tidak hanya bisa dicapai melalui event berskala internasional. Event yang memiliki skala kecil juga mampu memberikan pengaruh besar dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan audiens. Misalnya, konser Dewa 19 atau peluncuran produk oleh merek-merek kecantikan di Indonesia.

Menurut Dr. Aam, event seperti ini memberikan kesempatan kepada sponsor untuk menjangkau audiens yang sudah tersegmentasi dan memiliki loyalitas tinggi.

“Meski tidak sebesar World Cup, event lokal yang dikemas dengan baik tetap bisa memperkuat posisi brand di hati konsumen,” tambahnya.

Untuk menciptakan brand activation yang sukses, diperlukan strategi yang jelas dan terencana.

Sigit Kurniawan, Chief Operating Officer (COO) Marketeers, menekankan bahwa brand activation harus lebih dari sekadar meningkatkan kesadaran. Event marketing harus mampu membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens.

“Brand activation adalah strategi yang fokus pada interaksi langsung antara brand dan audiens. Brand harus memberikan dampak yang berarti bagi audiens. Oleh karena itu, event marketing perlu mengedukasi, menghibur, dan menyampaikan nilai-nilai brand secara mendalam,” kata Sigit.

Sigit menyarankan untuk menerapkan formula 3C dalam merancang event marketing: Cash, Content, dan Crowd.

Acara, terlebih yang bersifat komersial, sebaiknya tidak hanya mengeluarkan biaya, tetapi juga menghasilkan pemasukan. Hal ini bisa dicapai melalui tiket berbayar, sponsorship, dan kolaborasi strategis.

“Konten acara juga harus berkualitas agar audiens tertarik datang, dan jumlah audiens yang hadir juga menjadi faktor penentu keberhasilan event. Sebesar apapun nilai sebuah acara, jika tidak ada audiens yang datang, maka semuanya akan sia-sia,” tambah Sigit.

BACA JUGA: 4 Cara Membuat Live Event Marketing agar Peserta Ramai dan Berkesan

Kreativitas juga memegang peran penting dalam membedakan event marketing dari yang lain. Menurut Sigit, elemen baru dalam setiap acara dapat memberikan nuansa berbeda yang membuat audiens tetap tertarik.

“Cukup 30% elemen baru yang bisa menciptakan perbedaan. Dengan sedikit sentuhan kreatif, event dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan membuat audiens menantikan acara berikutnya,” tuturnya.

Pranansyah Taqwa Hidayat, Brand Activation Management of Kahf – Paragon Corp, juga menambahkan bahwa brand activation bukan hanya soal acara besar atau gimmick semata, tetapi tentang menciptakan pengalaman yang benar-benar berkesan.

Brand activation is basically an experience. Kita menciptakan pengalaman yang memorable untuk konsumen kita agar mereka menjadikan brand kita top of mind,” jelas Ranan.

BACA JUGA: Lewat CMC, Estetika dan Antam Ajak Mahasiswa UI Produktif lewat Medsos

Menurut Ranan, kekuatan brand activation terletak pada kemampuannya membangun kepercayaan dan mendorong word of mouth, yang saat ini menjadi strategi pemasaran paling efektif.

Untuk membangun brand activation yang kuat, Ranan mengungkapkan empat langkah utama.

Pertama, mengenali target pasar secara spesifik dan memahami kebutuhan mereka.

Kedua, berintegrasi dengan pasar secara mendalam, menyelami gaya hidup dan kebiasaan digital mereka.

Ketiga, menetapkan tujuan yang jelas dan indikator keberhasilan. Terakhir, eksekusi yang sempurna dan evaluasi setelah acara untuk menilai keberhasilan serta area yang perlu diperbaiki.

Pada intinya, brand activation melalui event marketing bukan hanya tentang mengadakan acara, tetapi lebih kepada menciptakan pengalaman yang berkesan dan mempererat hubungan emosional dengan audiens.

Dengan strategi yang matang, eksekusi yang tepat, dan pemahaman yang mendalam tentang audiens, brand dapat menciptakan event yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membangun loyalitas yang berkelanjutan.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS