Strategi Pricing Mola TV Setelah Akuisisi Hak Siar Liga Inggris

marketeers article

Dunia sepakbola tidak bisa dilepaskan dengan masyarakat Indonesia. Salah satu laga yang menjadi favorit masyarakat adalah Liga Inggris. Bahkan, Nonton streaming Liga Inggris menjadi salah satu kata kunci di Google yang paling sering dicari ketika akhir pekan tiba.

Di Indonesia, hak siar Liga Inggris saat ini dipegang oleh Mola TV. Mola TV berhasil memenangkan bidding dan berhak atas siaran Liga Inggris selama tiga musim berturut- turut, yakni musim, 2019-2020, 2020-2021 dan 2021-2022. Tidak sendirian, Mola TV juga menggandeng dua TV terestrial, yakni TVRI dan JAKTV untuk melakukan siaran langsung.

TVRI akan menayangkan dua pertandingan setiap pekannya. Sedangkan JAKTV berhak untuk melakukan tayangan ulang dan satu kali siaran langsung per bulan. Dengan strategi ini, Mola TV telah memonetisasi Liga Inggris dengan cukup baik. Mengandalkan model bisnis berlangganan, Mola TV punya strategi harga yang menarik.

Untuk memudahkan penontonnya menonton di mana saja, TVRI juga memberikan layanan live streaming secara gratis ke setiap penggemar liga Inggris yang ingin menonton dari medium seperti smartphone atau laptop. Para penggemar Liga Inggris bisa menonton dua pertandingan yang disiarkan oleh TVRI secara live streaming dengan menggunakan aplikasi TVRI yang tersedia di Google Play dan App Store yakni, TVRI Klik.

Di dalam model bisnisnya, Mola TV menawarkan paket berlangganan per bulan hingga per tahun. Untuk langganan per bulan, Mola TV menawarkan paket sebesar Rp 149 ribu per bulan dan Rp 1,2 juta per tahun untuk setiap pertandingan Liga Inggris selama semusim.

Jika dibandingkan dengan pemegang hak siar sebelumnya, yakni beIN Sports, pricing yang dipakai Mola TV jauh lebih mahal. Saat menayangkan Liga Inggris dan liga-liga internasional lainnya, beIN Sports memasang harga berlangganan sebesar Rp 49 ribu per bulan. Harga tersebut pun sama dengan yang ditawarkan pemegang hak siar lainnya, yakni Bukalapak dan Vidio.com dari grup EMTEK.

Melihat kondisi di atas, terang saja Mola TV berani mengambil pricing lebih tinggi. Pasalnya, Mola TV memiliki ruang gerak yang lebih luas. Audiens pun hanya memiliki sedikit pilihan. Bahkan, kelompok pecinta Liga Inggris yang secara random ditemui oleh Marketeers beramai-ramai mendatangi Mola TV untuk berlangganan.

Mereka yang banyak diisi oleh konsumen kelas menengah-atas mengatakan bahwa mau tidak mau mereka harus berlangganan jika tidak ingin ketinggalan pertandingan klub favorit mereka. Selain alasan fanatisme, hak siar tiga tahun yang dikantongi oleh Mola TV menjadi alasan mereka mau berlangganan karena dianggap layak. Great job Mola TV!

Editor: Sigit Kurniawan

Related