Teltonika mendorong transformasi digital berbasis teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia. Langkah ini tidak hanya menjadi respons terhadap tren global, tetapi juga bagian dari strategi adaptif untuk memahami kebutuhan lokal dan menjembatani kesenjangan teknologi di tingkat industri.
Sebagai bagian dari Teltonika IoT Group yang berbasis di Eropa, Teltonika IoT Indonesia mengedepankan pendekatan strategis dalam membangun kesadaran akan pentingnya solusi telematika. Alih-alih sekadar memasarkan perangkat, perusahaan ini menekankan pentingnya value creation bagi mitra dan pengguna akhir.
BACA JUGA: Gandeng FiberHome, MyRepublic Hadirkan Internet Berkualitas di SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi
Menurut Elisa Pramono, Head of Sales Teltonika IoT Indonesia, tantangan utama dalam adopsi IoT bukan pada harga, melainkan pada rendahnya pemahaman terhadap manfaat jangka panjangnya. Ia menegaskan bahwa investasi di teknologi ini justru berpotensi menekan kerugian operasional yang lebih besar.
“Ketika teknologi bisa menghindarkan kerugian, maka biaya awalnya bukan pengeluaran, melainkan bentuk pengamanan,” kata Elisa dalam acara Teltonika Telematics Summit Indonesia 2025 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Strategi Teltonika mengedepankan edukasi pasar dan pendekatan berbasis data. Dengan produk-produk seperti FT Platform, FTX305 untuk e-mobility, hingga sensor EYE berbasis Bluetooth, perusahaan berusaha menjawab kebutuhan spesifik dari tiap industri.
Integrasi dengan cloud platform, seperti TCT Web dan FOTA Web juga memungkinkan pengelolaan perangkat secara real-time dan efisien, termasuk dalam skala deployment besar yang membutuhkan kemudahan konfigurasi. Selain itu, Teltonika juga aktif menjalin kolaborasi dengan sejumlah operator telekomunikasi nasional. Teknologi seperti iSIM (integrated SIM) menjadi contoh konkret bagaimana efisiensi bisa dicapai dalam instalasi massal perangkat IoT.
BACA JUGA: Perbarui Lini, TECNO Bawa Produk AIoT Baru ke Indonesia
“iSIM ini telah membantu banyak klien dalam proses implementasi di lapangan tanpa perlu intervensi manual yang memakan waktu,” ujar Elisa.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di industri IoT dan jaringan global yang luas, Teltonika mengedepankan fleksibilitas dan pemahaman lokal sebagai inti dari strategi pemasaran mereka di Indonesia. Alih-alih membawa satu paket solusi untuk semua, perusahaan ini berupaya membentuk pendekatan yang relevan terhadap karakteristik pasar dan tantangan operasional di masing-masing sektor.
Pendekatan ini mencerminkan bagaimana teknologi bukan hanya persoalan inovasi, tetapi juga adaptasi. Teltonika tidak hanya menawarkan solusi teknis, melainkan membangun ekosistem yang mendukung percepatan digitalisasi sektor-sektor vital dalam perekonomian Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk