SukkhaCitta Jadi Merek Fesyen Pertama Bersertifikasi B Corp di Indonesia

marketeers article
SukkhaCitta Flagship Store di ASHTA District 8. | Foto: SukkhaCitta

SukkhaCitta menyadari tren hidup berkelanjutan kini telah berkembang pesat di seluruh dunia. Merek fesyen ini pun menegaskan untuk terus konsisten dalam upaya menciptakan dampak positif bagi manusia dan bumi.

Hal ini makin ditunjukkan dengan perolehan sertifikasi B Corp, yaitu sertifikasi yang hanya diberikan oleh organisasi nirlaba B Lab kepada perusahaan dengan standar dan kekuatan tinggi untuk mendorong perubahan positif dalam bidang sosial dan lingkungan. Caranya dengan penerapan transparansi publik, akuntabilitas hukum serta memiliki tanggung jawab dalam menyeimbangkan tujuan sosial dan laba perusahaan. 

BACA JUGA: IN2MOTIONFEST, Hadirkan Keragaman Modest Fashion Indonesia

Dalam sertifikasi ini, SukkhaCitta mencatat skor signifikan yaitu 95,3 dari skor yang umumnya berada di sekitar 50,9.

“Sejak awal berdiri, kami ingin menunjukkan praktik pada industri fesyen dengan berbeda itu sangat memungkinkan. Misalnya saja perubahan yang menciptakan peluang bagi para perempuan pengrajin, petani, serta merawat bumi bisa dilakukan secara bersamaan,” kata Denica Riadini-Flesch, Founder dan CEO SukkhaCitta dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.

BACA JUGA: Perkiraan Laba Meleset, H&M Lakukan Efisiensi Besar-besaran

Riset dari McKinsey juga menyatakan tren bisnis berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat kian berkembang pesat dan tengah menjadi fokus bagi banyak perusahaan untuk mendapatkan B-Corp. Hal ini berjalan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan tren sustainability.

Sejak didirikan pada tahun 2016, SukkhaCitta secara konsisten mengutamakan praktik kerja yang sehat bagi para pengrajin dan petani untuk mendapatkan upah yang layak serta merawat bumi melalui regenerative farming. Dimulai dari tiga ibu di desa, kini lebih dari 1.500 orang juga turut merasakan dampaknya. 

Mengusung konsep Farm-to-Closet, merek fesyen ini berguru kepada para ibu di desa untuk menciptakan pakaian menggunakan bahan dan proses alami. Salah satunya dengan menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanaman dan limbah pertanian.

Selain itu, SukkhaCitta juga menanam kapas sendiri dengan menggunakan metode tumpang sari, metode dengan kearifan lokal yang alami agar terhindar dari hama tanpa menggunakan pestisida. Kapas yang menghasilkan kain, kemudian dijadikan pakaian untuk dikenakan dan 100% dapat ditelusuri asalnya.

Dari hasil penjualan SukkhaCitta, sebanyak 56% dikembalikan langsung ke para pengrajin dan petani di desa-desa.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related