Survei Snapcart: Mayoritas Orang Indonesia Pilih Produk Kecantikan Lokal

marketeers article
Survei: Mayoritas Orang Indonesia Pilih Produk Kecantikan Lokal (Ilustrasi: 123RF.com)

Industri kosmetik atau produk kecantikan diperkirakan bakal terus tumbuh usai merebaknya pandemi COVID-19 dan dibukanya kebijakan pembatasan sosial. Hal ini harus dimanfaatkan produsen lokal dari produk kecantikan untuk menguasai pasar dalam negeri.

Persaingan bisnis industri kosmetik global dan lokal di Tanah Air akan semakin ketat di era endemi seperti sekarang. Apalagi, Indonesia masuk dalam 10 besar pasar produk kecantikan dan perawatan kulit dunia yang bernilai lebih dari US$ 130 miliar atau setara Rp 1.931 triliun (kurs Rp 14.869 per US$). Adapun kontribusi yang disumbangkan pasar Indonesia sebesar 51% terhadap industri kecantikan global.

BACA JUGA: Transaksi Belanja Online Produk Kosmetik Naik 80% Selama Pandemi

Aplikasi online untuk riset pasar, Snapcart mempublikasikan penelitian terbarunya terkait dengan minat masyarakat Indonesia terhadap produk kecantikan lokal atau impor tahun 2023.

Hasilnya, mayoritas orang Indonesia lebih suka menggunakan produk lokal dibandingkan impor. Dengan kata lain, produsen-produsen nasional bisa menjadi tuan rumah dalam industri ini.

Dalam laporan ini, Snapcart menggunakan responden sebanyak 1.000 orang laki-laki dan 1.000 orang perempuan yang tinggal di berbagai kota besar. Penelitian ini dilakukan pada April 2023. Kendati demikian, tidak disebutkan berapa usia responden yang terlibat.

BACA JUGA: Industri Kosmetik di Indonesia Makin Diperhitungkan

Dari hasil penelitian, mayoritas responden laki-laki dan perempuan lebih memilih menggunakan produk kecantikan lokal dengan persentase sebesar 60%. Kemudian diikuti oleh produk impor sebanyak 19% dan produk impor namun dikira produk lokal sebesar 18%. Sedangkan sisanya, sebanyak 4% responden menggunakan produk lokal namun dikira sebagai produk impor.

“Para responden menghabiskan uang untuk membeli produk kecantikan sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan. Mereka memilih menggunakan produk lokal dengan mempertimbangkan harganya yang terjangkau dengan persentase 26%. Kemudian diikuti oleh kenyamanan saat digunakan di kulit sebesar 22%% dan alasan terakhir memilih produk lokal karena mendukung perkembangan produk dalam negeri,” tulis laporan Snapcart yang diterima Marketeers, dikutip Kamis (8/6/2023).

Sedangkan untuk responden yang memilih menggunakan produk impor sebanyak 38% beralasan kualitasnya yang sudah terjamin. Kemudian di urutan kedua yaitu nyaman atau cocok di kulit dengan persentase 24% dan produknya yang terpercaya 12%.

Temuan lain dari penelitian ini yakni adanya perbedaan tipe kosmetik yang digunakan laki-laki dan perempuan. Responden laki-laki lebih memilih menggunakan scrub, oil cleanser, dan gel cleanser. Sedangkan responden perempuan cenderung menyukai facial wash, toner, dan micellar water.

Sementara itu, berdasarkan sumber informasinya temuan dalam penelitian ini menyebutkan sebagian besar responden yang menggunakan produk impor lantaran mendapatkan rekomendasi dari teman atau keluarga dengan persentase 41%. Kemudian diikuti dengan iklan di media sosial sebanyak 37%. Terakhir yaitu mendapatkan review dari internet sebanyak 32%.

Untuk produk lokal, mayoritas responden mendapatkan informasi dari iklan di media sosial dengan persentase 45%. Lalu, rekomendasi dari teman atau keluarga sebanyak 44%. Terakhir yakni rekomendasi dari influencer sebanyak 30%.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related