Target Fast Retailing Mencapai Keberlanjutan Bisnis Tahun 2030

marketeers article
Fast Retailing menggelar LifeWear = Sustainability kedua di Tokyo (Foto: UNIQLO Indonesia)

Fast Retailing sebagai pemilik dari merek UNIQLO kembali menggelar briefing media dan analis LifeWear = Sustainability kedua di Tokyo. Sesi ini menjadi upaya UNIQLO untuk mengomunikasikan pakaian LifeWear yang dibuat dengan mempertimbangkan kesederhanaan, kualitas, dan daya tahan sebagai model untuk sebuah “Industri Baru.”

“Selama setahun terakhir, kami telah membuat banyak kemajuan dalam berbagai inisiatif untuk membuat LifeWear tersedia ke lebih banyak pelanggan. Di sisi lain, kami juga menghadirkan berbagai aktivitas bisnis untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan komunitas di seluruh dunia,” kata Koji Yanai, Group Senior Executive Officer Fast Retailing dalam laporannya.

Menanggapi masukan dari para pelanggan di seluruh dunia, perusahaan telah meluncurkan sejumlah proyek baru, seperti layanan repair RE.UNIQLO STUDIO. Ke depannya, dengan bekerja sama dengan pelanggan, mitra bisnis, dan LSM, Fast Retailing terus mengintensifkan langkah untuk menjadikan LifeWear sebagai landasan untuk membuat kehidupan orang dan masyarakat menjadi lebih baik.

Dari sini, perusahaan telah mencetak sejumlah kemajuan dalam memenuhi target fiskal 2030, seperti persentase penggunaan bahan daur ulang serta bahan dengan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah pada produk tahun 2022 telah meningkat menjadi 5%. Perusahaan pun terus bergerak menuju target 50% pada tahun fiskal (FY) 2030.

BACA JUGA: Misi Doraemon di Balik Kampanye JOIN: The Power of Clothing UNIQLO

Dari semua polyester yang digunakan, persentase polyester yang berasal dari bahan daur ulang telah meningkat menjadi sekitar 16%. Mulai Fall/Winter 2022, produk Jaket Fleece Lembut Resleting UNIQLO kini terbuat dari bahan polyester yang berasal dari botol PET daur ulang.

Pada September 2022, UNIQLO meluncurkan RE.UNIQLO STUDIO di toko Regent Street di London. RE.UNIQLO STUDIO menjadi layanan yang memungkinkan pelanggan untuk memakai produk LifeWear mereka yang berharga untuk waktu yang lebih lama.

Selain itu, layanan ini juga telah diluncurkan di beberapa pasar secara global, salah satunya melalui uji coba layanan di toko UNIQLO Setagaya Chitosedai di Jepang yang dimulai pada 22 Oktober 2022. UNIQLO ingin memperluas layanan ini baik di Jepang maupun di luar negeri (negara lokasi toko UNIQLO berada).

Sejalan dengan target perusahaan untuk 100% beralih ke sumber energi terbarukan pada tahun fiskal 2030. Dan, toko dan kantor UNIQLO di Eropa, Amerika Utara, Vietnam, Indonesia, dan Thailand telah melaksanakan peralihan ini.

BACA JUGA: Genap Berusia Satu Tahun, UNIQLO Perkuat Kanal Penjualan Aplikasi UNIQLO.com

Tak hanya itu, sejumlah pabrik mitra utama yang memproduksi 90% produk UNIQLO dan GU tengah mengembangkan langkah-langkah penghematan energi, mengurangi penggunaan batu bara, dan memanfaatkan energi terbarukan. Rencana pengurangan CO2 perusahaan terus mengalami kemajuan melalui diskusi pemecahan masalah secara teratur dengan pabrik-pabrik mitra.

Memajukan Keberagaman dan Inklusi

Soal keberagaman, Fast Retailing telah menetapkan target untuk meningkatkan representasi perempuan di tingkat manajemen menjadi 50% pada akhir tahun fiskal 2030. Pada akhir Agustus 2022, angka ini telah meningkat menjadi 43,7%. Fast Retailing juga menetapkan target ketenagakerjaan global bagi penyandang disabilitas dan terus berupaya menggencarkan inisiatif demi mencapai sasaran ini.

Di sisi lain, sejak September 2020, Fast Retailing telah secara bertahap menerapkan SLCP, Program Konvergensi Sosial dan Tenaga Kerja. Program ini menjadi sebuah kerangka kerja penilaian industri pakaian jadi bagi pabrik untuk mengevaluasi risiko dan masalah di lingkungan tenaga kerja secara independen dan memperbaikinya. Program ini dijadwalkan akan diluncurkan di semua pabrik garmen dan pabrik kain utama pada akhir tahun fiskal 2023.

Related