Tarif Baru dari Negeri Paman Sam, Harga iPhone 16 Bisa Naik Segini

marketeers article
Ilustrasi iPhone. (FOTO: 123RF)

Amerika Serikat kembali menerapkan tarif impor besar-besaran terhadap berbagai negara, termasuk Cina. Kebijakan ini diyakini dapat berdampak besar pada harga produk konsumen seperti iPhone 16. Para analis memperkirakan harga iPhone bisa naik antara 30% hingga 43% jika Apple memutuskan untuk membebankan biaya tambahan tersebut kepada konsumen.

Sebagian besar iPhone masih diproduksi di Cina, yang kini dikenai tarif impor sebesar 54%. Jika tarif ini tetap berlaku, Apple menghadapi pilihan sulit yakni menanggung biaya tambahan sendiri atau menaikkan harga produknya.

Saham Apple bahkan turun hingga 9,3% pada Kamis lalu, menjadi hari terburuk sejak Maret 2020.

Apple sendiri menjual lebih dari 220 juta unit iPhone setiap tahunnya, dengan pasar utama di Amerika Serikat, China, dan Eropa.

BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini 7 April Turun Banyak, Antam Anjlok Rp 23.000 per Gram

Model iPhone 16 paling murah saat ini dijual dengan harga $ 799 di AS. Dilansir dari Reuters, Senin (7/4/2025), dengan kenaikan harga hingga 43%, harganya bisa melonjak menjadi sekitar US$ 1.142, menurut perkiraan dari analis Rosenblatt Securities.

Untuk model iPhone 16 Pro Max yang lebih mahal, harganya bisa naik dari US$ 1.599 menjadi hampir US$ 2.300.

Sebelumnya, saat Donald Trump menjabat sebagai presiden pada periode pertamanya, Apple mendapat pengecualian dari beberapa tarif impor. Namun kali ini, belum ada tanda-tanda bahwa pengecualian serupa akan diberikan lagi.

Model iPhone 16e, yang diluncurkan pada Februari sebagai versi lebih terjangkau, saat ini dijual seharga $ 599. Dengan kenaikan tarif, harganya bisa mencapai US$ 856.

Walau begitu, beberapa analis memperkirakan Apple hanya akan mampu menaikkan harga sebesar 5% hingga 10% tanpa kehilangan banyak pelanggan.

Terlebih lagi, penjualan iPhone belakangan ini sedang lesu. Fitur baru yang disebut Apple Intelligence dinilai belum cukup menarik untuk mendorong konsumen membeli model baru.

BACA JUGA: Gandeng Sebastian Gunawan, Digimap Siapkan Peluncuran iPhone 16

Apple juga sudah mulai memindahkan sebagian produksi ke Vietnam dan India. Namun, kedua negara itu juga terkena tarif impor, masing-masing sebesar 46% dan 26%.

Jika Apple benar-benar menaikkan harga iPhone secara signifikan, hal ini bisa menguntungkan pesaingnya seperti Samsung, yang produksinya tidak terlalu terdampak oleh tarif baru tersebut.

Tentunya, prediksi kenaikkan harga di atas belum dikonversikan ke harga jual yang akan diberlakukan di Indonesia.

Setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, Apple baru bisa menjual produknya di Indonesia mulai tanggal 11 April nanti. Apakah harganya akan melonjak tinggi akibat kebijakan tarif baru ini? Kita lihat saja nanti.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS