Tertinggi di ASEAN, 34% Orang Indonesia Lebih Suka Konten Lokal

marketeers article
Vidio. (Sumber: Vidio)

Platform over the top (OTT), Vidio.com mencatat sebanyak 34% masyarakat Indonesia lebih menyukai konten lokal dibandingkan luar negeri. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Monika Rudijono, Managing Director Vidio.com menuturkan konten lokal yang disukai orang Indonesia tidak hanya sekadar hiburan, seperti film, musik, atau original series. Bahkan, tayangan olahraga seperti Liga Indonesia lebih banyak ditonton dibandingkan liga negara lain.

BACA JUGA: Inventure-Alvara: 81,4% Masyarakat Indonesia Suka Konten Lokal

“Ini bisa menjadi gambaran agar konten lokal yang diproduksi bisa lebih baik lagi karena pasarnya itu ada dan pasarnya juga sangat besar,” kata Monika dalam acara Jakarta Marketing Week (JMW) di Grand Atrium Mal Kota Kasablanka, Jumat  (16/6/2023).

Sisanya, kata Monika, sebanyak 66% lainnya terbagi menjadi beberapa kategori masyarakat yang menyukai konten dari luar negeri. Termasuk pula tayangan olahraga luar negerinya.

BACA JUGA: Raih Pendanaan US$ 45 Juta, Vidio Akan Perbanyak Konten Premium

Uniknya, secara demografi penonton, konten lokal saat ini justru banyak digemari oleh kaum laki-laki, baik dari konten film maupun original series, hingga pertandingan olahraga. Untuk menangkap peluang tersebut, Vidio.com terus memproduksi konten-konten yang berkualitas dengan mengangkat tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Monika mengeklaim Vidio menjadi platform OTT yang paling banyak digunakan orang Indonesia. Hal ini lantaran Vidio memperkuat konten lokal dibandingkan dengan luar negeri.

“Jadi pada saat ini kami tidak setengah-setengah dalam memproduksi konten, terutama konten lokal. Sampai sekarang belum ada yang mengalahkan Vidio dari sisi jumlah konten yang diproduksi, beragam cerita, jumlah pemain yang terlibat, hingga production partner yang terlibat,” tuturnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil riset Inventure-Alvara yang menunjukkan sebanyak 81,4% responden tertarik menonton konten original lokal. Lalu, sebanyak 80% responden tertarik berlangganan OTT lokal yang lebih banyak menyediakan konten lokal.

Tak hanya itu saja, meningkatnya minat masyarakat terhadap konten lokal juga didukung dari animo masyarakat yang tinggi terhadap konten lokal yang baru muncul beberapa waktu lalu, yaitu Layangan Putus. Serial tersebut berhasil menjadi perbincangan masyarakat beberapa bulan belakangan.

Menurut Celerina Judisari, CEO PT Mahaka Global Media, Layangan Putus menyadarkan banyak orang bahwa konten lokal sebenarnya bisa menggaet penonton. Hal ini disampaikan langsung dalam paparannya pada acara Indonesia Industry Outlook 2022.

Celerina menambahkan sebenarnya tidak ada pergeseran yang begitu besar mengenai selera masyarakat. Sebab, menurut data survei beberapa lembaga menunjukkan sebanyak 60% penonton bioskop di Indonesia memang menyukai konten lokal.

“Sekitar 60% penonton kita sebenarnya menikmati film yang bernuansa komedi, percintaan, horror, hingga action. Jadi, sebenarnya penonton lokal film-film kita ini tinggi sekali,” kata dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related