The Rising of Esportstainment

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
29 November 2023
marketeers article
Foto: www.123rf.com

Oleh Rangga Danu Prasetyo, CEO Kincir

Mencapai tingkat popularitas yang begitu fantastis, esports sebenarnya bukanlah hal baru. Turnamen esports pertama di dunia, “Spacewar!”, jadi bukti bawa esports telah ada sejak 1972. 

Didukung dengan teknologi yang kian berkembang, industri esports pun makin gagah dengan panggung megah, prize pool fantastis, dan puluhan juta penonton dari berbagai penjuru dunia. 

Banyak yang bilang game dan esports adalah industri dadakan. Berkembangnya pun ketika masa pandemi, saat semua orang di rumah saja. 

BACA JUGA: Spotify Wrapped 2023 Segera Rilis, Apa Bedanya dengan Receiptify?

Apa lagi yang bisa kita lakukan di kala senggang dan tidak bisa ke mana-mana? Esports telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Industri ini mencapai nilai pasar global sebesar US$ 1,38 miliar pada tahun 2022 dan diproyeksikan terus tumbuh hingga mencapai US$ 1,87 miliar untuk 2023. Di Indonesia, esports juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. 

Jumlah pemain game di Indonesia mencapai lebih dari 180 juta orang (2022). Merujuk pada jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 278,7 juta jiwa, persentase gamer Indonesia berarti sudah menyentuh angka 64,5% penduduk. 

BACA JUGA: IBM: 43% CEO Gunakan AI Generatif untuk Keputusan Strategis

Statistik tersebut membuat posisi negara kita ada di peringkat satu pendapatan pasar esports se-Asia Tenggara (2022) dan peringkat ketiga di Asia. Piala Presiden Esports merupakan bagian dari kampanye nasional “Esports untuk Negeri” yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem industri esports, baik dari segi atlet maupun stakeholder yang terlibat di dalamnya. Lewat perspektif penyelenggara, kami jadi saksi betapa industri esports berkembang demikian pesat hingga hari ini. 

Tujuan awal kami tentu untuk mencari talenta baru di industri esports, di samping menjadi wadah proplayer untuk berkompetisi. Namun, pada perjalanannya, ada yang membuat saya tergugah, yaitu untuk mendalami para fans esports, atau lebih jauh tentang para penikmat esports dari bangku penonton.  

Kolaborasi hasilkan esports entertainment yang tidak monoton

Sebuah studi dari Tampere University yang dipublikasikan di Research Gate mengungkap ada orang-orang yang hobi menonton permainan game. Studi ini membahas bahwa mereka yang hobi nonton orang main game punya tujuan untuk belajar strategi dalam permainan hingga seberapa baik suatu game sebelum mereka membelinya. 

BACA JUGA: Sasar Sektor Kesehatan, JIP Gandeng Rumah Sakit Pelni

Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa faktor-faktor sosial jadi motor penggerak hobi ini. Tidak hanya menonton, tetapi mereka juga berinteraksi dengan komunitas online yang punya minat sama. 

Dari situ, kami memahami bahwa esports tidak hanya soal turnamen. Lebih dari itu, esports justru punya daya tarik hiburan yang lebih besar. Artinya, esports bisa menyentuh market yang lebih besar lagi. Kuncinya adalah kolaborasi. 

Pertandingan antar proplayer memang jadi napas sebuah turnamen esports. Namun, bagaimana kita bisa berkolaborasi hingga menghasilkan inovasi agar turnamen esports tak monoton dan bisa dinikmati siapa saja.

BACA JUGA: Bappebti: Investor dan Transaksi Kripto Meningkat pada Oktober 2023

Lewat kolaborasi, esports bisa dinikmati khalayak luas. Mulai dari lewat merchandise, brand ambassador, community event, sampai pertunjukan musik. Piala Presiden Esports 2023 pun jadi buktinya.

Dari tahun ke tahun, kami melihat peran brand ambassador berpengaruh untuk menarik pasar ke Piala Presiden Esports 2023. Pada Piala Presiden Esports 2023, kami berkolaborasi dengan band ska fenomenal Indonesia, Tipe-X. 

Kolaborasi ini terwujud dalam Halftime Show pada acara puncak yang dihadiri oleh ribuan penonton, baik dari kalangan pemain esports maupun pencinta musik. Kolaborasi berikutnya yang kami lakukan adalah dengan komunitas yang menjadi tiang dalam industri game dan esports

Dua tahun ini, kami telah menggandeng komunitas anime dan cosplayer dalam rangkaian acara main event Piala Presiden Esports 2023. Antusiasme pengunjung Piala Presiden Esports 2023 jadi bukti bahwa menggandeng berbagai industri lain bisa membawa esports untuk bisa dinikmati oleh semua orang. 

Tren perkembangan gamer perempuan yang makin signifikan

Tren lain yang bisa diprediksi akan meningkat adalah soal gamer perempuan. JIka mengacu pada data Niko Partners, kurang lebih 37% pemain game di Asia pada tahun 2023 adalah perempuan. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 35% dari seluruh pemain game di Asia.

Sementara itu, menurut Deloitte, dari seluruh pemain game di Indonesia, jumlah pemain perempuan bahkan mencapai 46%. Tidak hanya itu, Deloitte juga menambahkan kalau 45% penonton tayangan esports di Indonesia adalah perempuan. 

Dua hal tersebut tentunya menunjukkan bagaimana tingginya minat perempuan terhadap industri games dan esports, dan bisa menjadi target pasar yang potensial bagi para pelaku industri.

Berkembangnya industri esports di Indonesia tentunya juga membuat perempuan memiliki tempat buat berkompetisi. Kita bisa melihat contohnya dari beberapa game ternama di Indonesia dan dunia, yang kini mulai mempertandingkan turnamen khusus buat perempuan.

Riot Games selaku pengembang dari game Valorant, memiliki turnamen khusus perempuan VCT 2023 Game Changers APAC Elite. Terdapat sepuluh atlet asal Indonesia di turnamen tersebut, sehingga membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah atlet kedua terbanyak di sana.

PUBG Mobile dan Free Fire juga mulai mengembangkan skena kompetitif mereka. PUBG Mobile memiliki turnamen PMVB yang sudah berjalan selama tiga musim, sementara Free Fire sedang menjalankan turnamen IFL 2023 yang menjadi edisi pertamanya.

Mobile Legends: Bang Bang yang merupakan salah satu game paling populer di Indonesia, juga memiliki beberapa turnamen khusus buat perempuan. Salah satunya yang paling anyar adalah kehadiran turnamen MLBB Women untuk pertama kalinya di Piala Presiden Esports 2023, yang merupakan turnamen non-publisher paling besar di Indonesia.

Prestasi yang ditorehkan oleh para atlet perempuan Indonesia di kancah internasional juga sangat membanggakan. Awal tahun ini tim Bigetron Era asal Indonesia berhasil menjuarai turnamen MWI 2023, yang merupakan turnamen resmi dari Moonton untuk kawasan Asia Tenggara.

Pencapaian yang tidak kalah membanggakan tentu saja keberhasilan timnas Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2023 buat cabang olahraga Mobile Legends: Bang Bang. Berbagai pencapaian tersebut tentunya menjadi bukti nyata kalau ranah game dan esports bisa menjadi salah satu cara buat perempuan Indonesia untuk berkarier dan mendulang prestasi.

Uniknya lagi, potensi buat atlet perempuan sebenarnya bisa lebih dari skena kompetitif perempuan semata. Tembok yang bisa mereka tembus selanjutnya adalah bersaing dengan pemain laki-laki di turnamen. 

Turnamen Mobile Legends: Bang Bang dengan skala tertinggi di Indonesia, MPL Indonesia tidak memiliki peraturan yang mengharuskan pemain harus dari jenis kelamin tertentu. Artinya jika melihat secara legalitas, pemain perempuan bisa saja bersaing dalam turnamen tersebut. 

Hal itulah yang membuat potensi atlet esports perempuan di Indonesia sebenarnya sangat besar, dan dukungan harus terus diberikan dari berbagai pihak supaya mereka bisa mencapai potensi tersebut.

Pasar untuk industri game lokal

Industri game lokal juga memiliki potensi untuk berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan masuknya A Space for the Unbound, game lokal karya Mojiken dan Toge Productions, ke dalam nominasi The Game Awards 2023. 

Lewat DNA “Esports Untuk Negeri”, Piala Presiden Esports juga berkomitmen untuk mendukung industri game lokal. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Lokapala dan Battle of Guardians dalam game yang dipertandingkan di Piala Presiden Esports tiap tahunnya. 

Menahun berkolaborasi dengan industri game lokal, saya percaya potensi untuk game lokal untuk berkembang sangat pesat. Dari tahun ke tahun pelaksanaan Piala Presiden Esports, kami melihat keseriusan pemerintah, stakeholder, dan developer untuk membuat game lokal untuk peminat game di Indonesia.

Tidak hanya dari sisi jumlah gim lokal yang dipertandingkan, Piala Presiden Esports dari tahun ke tahun juga mengadakan eksibisi gim lokal di main event. Kami bekerja sama dengan Kemenparekraf dan Kominfo yang juga mengadakan Indonesia Game Developer Exchange.

Keseriusan pemerintah dalam menggarap industri game lokal tertuang dalam peraturan khusus yang disusun untuk mempercepat pertumbuhan industri game lokal. Peraturan tersebut nantinya akan berbentuk Peraturan Presiden (Perpres) yang melibatkan sejumlah kementerian. 

Aturan-aturan ini akan disusun dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional untuk Mendukung Pengembangan Ekosistem Game di Dalam Negeri. 

Tentu bila peraturan ini disahkan, kita akan melihat perkembangan masif dari industri game lokal; baik dalam game kasual maupun kompetitif. Dari sisi penyelenggara, tentu kita harus siap menyediakan wadah turnamen yang jadi nafas dalam sustainability dari sebuah game

Sebab, muara pemain gim atau atlet esports ada di turnamen. Jadi, apakah industri esport dan game masih akan berkembang? Rasanya tiga poin di atas telah menampilkan potensi perkembangan esports; dari segmented menjadi bisa dinikmati semua orang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related