Tiga Alasan Foto Cetak Tidak Termakan Zaman

marketeers article
Young woman photographer looking at the printed photos with old 6×6 frame camera sitting in the cafe with loft design interior

Di tengah era digital, kegiatan fotografi kian digandrungi sebagai hobi. Jumlah foto digital yang tercipta di seluruh dunia berdasarkan riset Bitkom pada tahun 2017 mencapai 1,2 miliar lembar. Dari foto digital itu, mayoritas diambil menggunakan smartphone (85%). Sementara, sisanya menggunakan kamera digital (10,3%). Riset Omnicore menemukan, ada 95 juta foto yang diunggah melalui platform Instagram setiap hari.

Namun, di antara tren foto digital, eksistensi mencetak foto masih belum ditinggalkan. Data Fujifilm pada 2018 menunjukkan, jumlah penjualan lini brand Instax Fujifilm mengalami peningkatan yang signifikan dengan total penjualan lebih dari 45 juta unit di seluruh dunia. Demikian pula dengan jumlah penjualan kertas untuk mencetak foto yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Lantas, apa yang menjadi alasan foto cetak tidak termakan zaman?

Inovasi Cetak Foto Secara Real-time

Berbeda dengan beberapa tahun lalu, Anda kini bisa mencetak foto tanpa perlu membawa film kamera ke tempat cuci foto dan menunggu beberapa hari. Inovasi teknologi memungkinkan Anda mencetak foto secara real-time melalui aplikasi atau software tertentu, seperti INSTAX MINI LiPlay. Bahkan, lebih dari sekadar mencetak foto secara real-time, Anda dapat menyematkan rekaman suara yang dihadirkan dengan kode QR pada hasil cetakan foto tersebut.

Penuh Kreativitas

Budaya cetak foto dapat menjadi sarana untuk mengasah kreativitas. Hasil foto yang dicetak dapat dikreasikan pada pilihan bingkai yang unik, hiasan kertas, atau fitur edit unik yang bisa Anda dapatkan dari berbagai aplikasi.

Di tengah era digital, sentuhan fisik diyakini kian dicari banyak orang. Apalagi, aktivitas yang memicu kreativitas dan berkaitan dengan seni berdasarkan studi American Journal of Public Health dapat mengurangi dampak stress dan kecemasan.

Tak heran, jika beberapa waktu belakangan banyak toko yang menjual bahan-bahan craft untuk mengkreasikan cetakan foto. Termasuk, Fujifilm yang meluncurkan Wonder Photo Shop.

Relasi Emosional

Budaya mengambil foto bukan sekadar diartikan mengabadikan momen, melainkan berbagi momen bersama orang-orang terdekat. Foto cetak menjadi kenangan yang tangible, menghubungkan emosi dan romantisme dengan tempat tertentu, momen tertentu, juga orang-orang tertentu. Ketika foto cetak disimpan di tempat-tempat yang terlihat, relasi emosional dengan objek foto dan kenangan yang ada di dalam akan terbangun.

Editor: Sigit Kurniawan

Related