TikTok Beberkan Alasan Investasi Rp 23 Triliun di Tokopedia

marketeers article
TikTok Shop For Your Fashion untuk para UKM di kategori fesyen di Mal Kota Kasablanka berlangsung pada 11-21 Agustus 2022. | Foto: Clara Ermaningtiastuti (Marketeers)

TikTok Shop Indonesia resmi masuk ke industri e-commerce dengan menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). TikTok menanamkan investasi senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun (kurs Rp 15.616 per US$).

Direktur Eksekutif E-Commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo buka suara terkait dengan alasan perusahaan memilih berinvestasi Tokopedia. Dia bilang dipilihnya Tokopedia sebagai jalan masuk industri e-commerce lantaran persamaan visi dan misi kedua perusahaan.

BACA JUGA: Mendag Zulhas Beri Waktu 3 Bulan Uji Coba Tokopedia dan TikTok

“Kami punya visi dan misi yang sama yaitu menjunjung tinggi produk lokal, usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), serta perekonomian Indonesia,” kata Stephanie dalam konferensi pers di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Menurutnya, saat ini kedua perusahaan tengah fokus untuk menggarap momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12. Selain kesempatan untuk mendorong penjualan produk lokal, momentum ini merupakan kali pertamanya kedua perusahaan beroperasi setelah kesepakatan investasi.

BACA JUGA: TikTok Copot Jutaan Akun Palsu Terkait Konflik Israel Hamas

Tidak hanya itu, potensi transaksinya pun diproyeksikan sangat besar. Berdasarkan target Kementerian Perdagangan (Kemendag) Harbolnas kali ini bisa mencatatkan transaksi hingga Rp 25 triliun yang didominasi oleh produk-produk lokal.

“Kami akan terus kerja sama dengan Tokopedia saat ini dan seterusnya akan kami informasikan kembali perkembangannya,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menambahkan saat ini perusahaannya fokus pada masa uji coba beroperasi yang diberikan oleh Kemendag selama tiga hingga empat ke depan. Dia bilang aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan harus memberikan dampak positif bagi UKM dan produk lokal.

Dengan aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan, kata Melissa, nantinya mengembangkan UKM dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, produk-produk lokal ditargetkan tidak hanya bisa menguasai pasar dalam negeri, tapi juga dapat menembus pasar ekspor.

“Jadi ini jalannya panjang dan sekarang kami masih dalam tahap uji coba. Kami akan bekerja keras bersama dengan Kemendag,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related