Masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, atau dikenal sebagai musim pancaroba, sering kali menjadi momen merebaknya berbagai penyakit pada anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.
“Perubahan suhu serta debu di udara yang membawa agen penyakit dapat memicu gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernapasan. Salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” jelas Mahmud Aditya Rifqi, ahli gizi Universitas Airlangga (UNAIR), dikutip dari unair.ac.id, Selasa (27/5/2025).
Untuk itu, Mahmud menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, khususnya dalam hal higienitas. Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah penting dalam mencegah penularan kuman penyakit melalui sentuhan.
BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas dengan Aturan 90/90/1, Begini Caranya
“Pemakaian masker saat bepergian juga sangat dianjurkan, terutama jika sedang berada di tempat umum atau berdebu. Selain itu, lakukan aktivitas fisik secara rutin, meski tidak berat. Yang terpenting adalah konsisten agar kebugaran tubuh tetap terjaga,” tambahnya.
Tidak hanya menjaga kebersihan dan aktivitas fisik, Mahmud pun mengingatkan akan pentingnya memperhatikan asupan gizi. Ia menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti vitamin C, yang berperan dalam meningkatkan imunitas tubuh.
“Makan buah dan sayur dalam porsi seimbang sangat penting. Begitu juga dengan asupan protein sebagai komponen pembentuk tubuh. Porsi karbohidrat sebaiknya tidak berlebihan dan makanan tinggi lemak perlu dibatasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Rahasia di Balik ‘Wajah Baru’ Kris Jenner yang Tampak Lebih Kencang
Ia mengingatkan bahwa pola makan yang tak teratur bisa memicu penyakit, seperti keracunan makanan atau food borne disease. Kebiasaan mengonsumsi gorengan secara berlebihan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.
Mahmud menambahkan bahwa saat suhu udara mulai meningkat, tubuh membutuhkan asupan cairan yang cukup agar tetap terhidrasi dengan baik. Karena itu, ia menganjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan harian minimal dua liter per hari.
“Cukupi kebutuhan cairan dan imbangi dengan aktivitas fisik, misalnya berjalan kaki. Hal ini penting agar metabolisme tubuh tetap berjalan optimal,” tutupnya.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita