Toyota Hentikan Ekspor SUV Diesel Imbas Manipulasi Sertifikasi

marketeers article
Toyota (Foto: 123RF)

Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota bakal menghentikan pengiriman mobil tipe Sport Utility Vehicle (SUV) bermesin diesel lantaran ditemukannya manipulasi uji sertifikasi. Beberapa model yang dihentikan penggirimannya, yakni Hilux dan SUV Land Cruiser 300.

Sebuah komite investigasi khusus menemukan kejanggalan selama pengujian untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Adapun 10 model menggunakan mesin yang terkena dampak secara global, termasuk van Hiace, Fortuner, Innova, dan SUV LX500D bermerek Lexus.

BACA JUGA: Pertamina dan Toyota Berkolaborasi Kembangkan Ekosistem Hidrogen

Presiden Toyota Industries Koichi Ito menjelaskan, secara terpisah perusahaan berupaya menyelesaikan kasus pelanggaran terkait kecurangan uji keselamatan tabrakan di spesialis mobil kecil Daihatsu. Belum selesai masalah itu, kali ini kembali tersandung masalah manipulasi.

Ito menyebut, pihaknya berusaha menjelaskan masalah ini secara menyeluruh kepada pihak berwenang dan akan mengambil tindakan seperti menjalankan tes sertifikasi mesin baru di hadapan regulator jika diperlukan.

BACA JUGA: Skandal Uji Keselamatan, Daihatsu Terancam Rugi Rp 10,8 Triliun

“Ada kurangnya komunikasi dengan Toyota Motor dan tidak cukup koordinasi mengenai proses pengujian dan prosedur yang seharusnya diikuti,” katanya dalam konferensi pers dilansir dari Reuters, Selasa (30/1/2024).

Sementara itu, Koji Sato, Chief Executive Officer (CEO) Toyota menambahkan, sebanyak 84.000 mesin diesel mobil yang telah diproduksi terdampak. Mesin tersebut diproduksi hingga 31 Maret 2023.

Di seluruh dunia, kata Sato, ada 36.000 model yang terdampak penyimpangan setiap bulannya. Jumlah tersebut setara dengan 432.000 unit per tahun.

“Di Jepang, penghentian pengiriman berdampak pada produksi di enam lini di empat pabrik,” ujarnya.

Kendati demikian, Toyota mengklaim telah memastikan kembali bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar keluaran kinerja mesin.

Penyelidikan telah menemukan bahwa unit kontrol elektronik yang digunakan selama pengujian keluaran tenaga kuda berbeda dengan yang digunakan mesin produksi massal.

Di sisi lain, Kementerian Transportasi Jepang mengatakan akan melakukan penyelidikan di lokasi pabrik Toyota Industries di Hekinan di prefektur Aichi tengah, tempat perusahaan tersebut memproduksi mesin otomotif dan industri.

Investigasi Toyota awalnya terfokus pada peraturan sertifikasi yang berkaitan dengan kinerja emisi mesin forklift dan mesin konstruksi, di mana komite investigasi khusus juga mengkonfirmasi adanya kesalahan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related