Upaya Kemenkominfo dan GNLD Tingkat Literasi Digital Masyarakat NTT

marketeers article
Sumber: 123RF

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Kali ini, kedua belah pihak menghadirkan Pekan Literasi Digital untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kampanye #MakinCakapDigital.

Sebagaimana diketahui, internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi mayoritas masyarakat Indonesia, termasuk warga NTT. Menyadari pentingnya peran internet dalam keseharian masyarakat, Kemenkominfo pun merasa perlu mengedukasi masyarakat dan komunitas di Kabupaten Ende, serta wilayah lain di NTT.

Selain bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan tingkat penetrasi internet di Tanah Air. Suprianto, PLT Kadis Kemenkominfo Kab. Ende menyampaikan berdasarkan data perusahaan, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai sekitar 73,3% dari total penduduk Indonesia. 

Namun demikian, masih banyak pengguna media sosial yang terpapar isu SARA, hoaks, dan menjadi korban tindak kejahatan.

BACA JUGA: Deklarasi Anak Muda Jawa Timur untuk Pilar Sustainability di Keketuaan ASEAN

“Hal ini lantaran masyarakat hanya mengetahui cara menggunakan media sosial, tanpa memahami akibatnya. Oleh sebab itu, Pekan Literasi Digital ini penting untuk meningkatkan wawasan digital masyarakat Kabupaten Ende,“ kata Suprianto.

Kegiatan literasi digital yang dilakukan oleh Kemenkominfo turut mengikis selisih masyarakat yang “melek digital“ di perkotaan dan pedesaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) dengan Kemenkominfo berjudul Status Literasi Digital Indonesia 2021, responden di daerah perkotaan yang memiliki indeks literasi digital tinggi sebesar 52,5%. 

Sementara itu, di pedesaan, porsi masyarakat dengan tingkat literasi digital tinggi sekitar 49,8%. Selisih tipis ini menunjukkan perkembangan daya saing digital di Indonesia makin merata.

“Masa depan yang kita inginkan adalah perspektif dan aksi dari warga lokal. Sebab itu, perlu adanya kolaborasi antara kampus dan kampung yang langkahnya milenial dengan pemanfaatan teknologi yang tepat. Digitalisasi desa yang dibutuhkan pun lebih kepada produk dan potensi dari desa tersebut,“ ucap Fernando Watu, Kepala Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Pemerataan daya saing digital di Kabupaten Ende ini didukung melalui berbagai inisiatif, seperti akselerasi infrastruktur TIK, daya saing talenta digital, dan literasi keuangan. Antusiasme masyarakat pun terlihat dari beragam kalangan yang hadir dalam kegiatan ini. Mula

Hal itu mulaii dari Komunitas Bank Sampah, Komunitas Mobile Legend, hingga beberapa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

Editor: Ranto Rajagukguk

Related