Upaya L’Oréal Bangun Fondasi Masa Depan Industri Kecantikan

marketeers article
Sumber: 123RF

Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan di Indonesia, termasuk industri kecantikan. Meski pandemi sempat menghantam, konsumsi produk kecantikan di Indonesia masih besar.

Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan pasar kecantikan di Tanah Air sebesar 12% pada tahun 2021 dengan total penjualan senilai Rp 43 triliun. Junaid Murtaza, Presiden Direktur L’Oréal mengatakan pasar kecantikan di Indonesia sangat dinamis.

Menurutnya, akan lebih dinamis lagi dengan adanya peran generasi Z yang akan mendorong transformasi di masa mendatang.

“Konsumen baru di dunia kecantikan menuntut lebih banyak personalisasi. Mereka juga lebih menginginkan produk yang lebih sehat dan aman, lebih banyak transparansi, keberlanjutan, dan juga sains di era yang semakin digital ini,” kata Junaid dalam acara diskusi ‘L’Oréal Beauty Tech: Inventing the Beauty of the Future’, Jumat (30/09/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Aswaina Seroja, Chief Consumer Officer L’Oréal Indonesia turut mengungkapkan Gen Z akan menjadi populasi dominan yang akan membentuk masa depan industri kecantikan Indonesia. Sebab, mereka adalah generasi digital savvy yang memiliki akses penuh ke media sosial untuk mengekspresikan diri.

“Gen Z mencari segala informasi secara online, termasuk seputar topik kecantikan yang merupakan topik pencarian teratas, yaitu sebesar 38%. Sebanyak 76% dari generasi tersebut berpendapat bahwa kecantikan berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka, dan 53% percaya bahwa merawat diri adalah investasi masa depan,” ujar Aswaina.

Memahami kebutuhan dan keinginan konsumennya, L’Oréal telah mendorong transformasi digital yang besar melalui penggabungan sains dan teknologi untuk memungkinkan lebih banyak personalisasi.

“Kami memiliiki tiga pilar yang diusung dalam L’Oréal Beuaty Tech, yaitu dunia kecantikan yang semakin bertanggung jawab dan transparan, dunia dimana tim semakin gesit dan kreatif, dan dunia kecantikan yang semakin inklusif terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat yang beragam,” ucap Junaid.

Salah satu inovasi yang dikeluarkan L’Oréal Beauty Tech adalah Kiehl’s Derma Reader Pro, sebuah perangkat yang memberikan analisa mendalam secara langsung terhadap empat isu di permukaan kulit dan 4 isu di sub-permukaan kulit. Dipandu oleh para skin experts, konsumen akan menemukan kebutuhan kulitnya dan mengenali perawatan yang dibutuhkan.

Selain itu, L’Oréal Beauty Tech juga menghadirkan La Roche-Posay Spotscan untuk membantu konsumen menganalisa tingkat keparahan jerawat. Melalui teknologi AI, memungkinkan konsumen untuk mendapatkan personalisasi diagnose pada jerawat.

Inovasi lainnya dari L’Oréal Beauty Tech yaitu Lancome Shade Finder. Ini merupakan perangkat dengan teknologi AI yang dapat merekomendasikan shade foundation yang paling cocok dengan kebutuhan dan warna kulit konsumen.

Lainnya dalam kategoti makeup yang dihadirkan oleh L’Oréal Beauty Tech adalah Yves Saint Laurent Rouge Sur Mesure. Ini merupakan perangkat portable peracik warna bibir pertama di dunia yang dapat menghasilkan sampai dengan 4.000 warna lipstick, kapan saja, di mana saja.

Ada pula L’Oréal Water Saver yang belum lama ini didapuk sebagai salah satu dari 100 Best Inventions 2021 oleh TIME magazine. Ini adalah gagang pancuran air yang menggunakan teknologi mesin roket untuk menciptakan pengalaman mencuci rambut yang mewah dan efisien, sekaligus mengurangi konsumsi air hingga 61%.

Di Indonesia sendiri, L’Oréal telah meluncurkan 12 beauty tech di Indonesia dalam berbagai teknologi dan kategori yang bervariasi. Hal ini menjadikan L’Oréal sebagai salah satu perusahaan beauty tech terdepan di tanah air.

“Sejak awal tahun ini, kami pun telah mencatat hampir 1 juta try-on telah dilakukan oleh konsumen, yang menempatkan Indonesia sebagai pasar dengan adoption rate
penggunaan Beauty Tech tertinggi di Grup L’Oréal,” tutur Junaid.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related