Volume Penjualan Turun, Pendapatan SBI Naik Tipis

marketeers article
Volume Penjualan Turun, Pendapatan PT SBI Naik Tipis (FOTO: 123RF)

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal I tahun 2023. Perseroan mencatat penurunan volume penjualan, namun masih mencatat peningkatan pendapatan.

Tingginya inflasi yang turut disebabkan oleh resesi global dan mengakibatkan kenaikan harga komoditas, memengaruhi penurunan permintaan pasar semen domestik yang terkontraksi -6,5% jika dibandingkan kuartal pertama tahun 2022. Volume penjualan semen dan terak perusahaan pun turut mengalami penurunan 8% menjadi 3,1 juta ton.

Lini bisnis beton jadi (ready-mixed concrete) mengalami peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan sebesar 92% menjadi 542 ribu m3, dan agregat naik sebesar 32% menjadi 203 ribu ton yang didorong oleh geliat proyek pembangunan strategis yang dilaksanakan oleh pemerintah pada awal tahun 2023 ini, meski terganggu dengan curah hujan yang tinggi.

BACA JUGA: Kondisi Pasar Terkontraksi, SBI Catat Laba Meningkat 17,6%

Meski pasar domestik terkontraksi, sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, membantu SBI mempertahankan profitabilitas dan mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp 2,92 triliun. Peningkatan beban pokok pendapatan yang masih terdampak tingginya biaya energi khususnya batu bara, dan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) untuk proses distribusi, turut berkontribusi pada penurunan Laba Periode Berjalan sebesar 16% menjadi Rp 149 miliar. 

Menanggapi hasil kinerja periode kuartal pertama tersebut, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan meskipun beroperasi di tengah situasi market overcapacity dan tingginya biaya energi dan distribusi, perusahaan memiliki potensi profitabilitas melalui operasional yang efisien, bunga yang lebih rendah dari konversi utang konvensional ke sustainability linked loan, serta inovasi yang menghadirkan solusi-solusi inovatif untuk berbagai kebutuhan pembangunan pelanggan.

BACA JUGA: Kinerja Positif, PT SBI Fokus pada Keberlanjutan Usaha

“Tingginya biaya energi dan tantangan penurunan emisi karbon, dapat menjadi peluang industri semen untuk mengarahkan pembangunan lebih berkelanjutan. Dukungan pemerintah untuk optimalisasi penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, akan membantu terjadinya perubahan cara kita membangun. Peningkatan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif dan penggunaan tingkat komponen lokal pada proses produksi bahan bangunan, hingga inovasi pada produk akhir dan layanan yang berorientasi pada konstruksi berkelanjutan. Lebih ramah lingkungan, lebih efisien dalam jangka panjang,” ujarnya.

Dalam menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan, SBI menjalankan beberapa program dekarbonisasi. Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif termasuk refuse-derived fuel (RDF) untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon dalam proses produksi, SBI juga tengah mengembangkan fasilitas energi tenaga surya hingga 7Mwh dengan sistem on grid untuk operasional pabrik, kantor, dan fasilitas pendukung di Pabrik Tuban, Jawa Timur.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related