Revolusi teknologi memberikan peluang yang cukup menjanjikan bagi masa depan generasi muda, khususnya dalam sektor pendidikan. WIR Group menjalin kerja sama dengan Cakap dalam upaya menjajaki revolusi teknologi, khususnya teknologi metaverse dalam dunia pendidikan. Kerja sama ini menjadi titik awal kolaborasi untuk pengembangan platform metaverse dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, WIR Group dan Cakap akan menghadirkan inovasi Metacourse. Inovasi ini menjadi sarana pembelajaran yang menggunakan teknologi metaverse yang akan memberikan pengalaman belajar baru bagi para pelajar. Dengan menggunakan perangkat berbasis teknologi augmented reality dan virtual reality, Metacourse akan membuat kegiatan belajar daring menjadi lebih immersive dan efisien.
“Ke depannya, teknologi akan terus terhubung dan menghubungkan dunia virtual dan dunia nyata. Bekerja sama dengan Cakap, WIR Group akan memperlihatkan bagaimana sistem pembelajaran daring interaktif yang memanfaatkan teknologi metaverse akan semakin menarik dan memberikan pengalaman baru,” ujar ujar Michel Budi, Direktur Utama WIR Group dalam acara Media Conference di Jakarta (19/5/2022).
Dari sini, WIR Group akan membawakan hasil kolaborasinya bersama Cakap ke acara World Economic Forum 2022 yang akan diselenggarakan di Davos, Swiss. Rencananya, WIR Group akan mengisi Indonesia Pavilion dengan demonstrasi fase pertama atau purwarupa dari prototype Metacourse yang sedang dikembangkan sehingga para delegasi WEF 2022 dapat mencoba secara langsung.
Kerja sama yang dijalin oleh Cakap dengan WIR Group ini sejalan dengan visi Cakap sebagai pengembang aplikasi pembelajaran daring dalam upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Hadirnya inovasi Metacourse ini bertujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih berkualitas dan mudah diakses.
“Apapun yang kita kembangkan di metaverse harus sesuai dengan kata kuncinya yaitu real time. Bersama dengan Cakap, kami berupaya menghadirkan sistem pembelajaran dan pendidikan dua arah secara real time dengan pendekatan baru dan berbeda,” tutup Michael.
Harapannya, teknologi metaverse bisa membantu pengembangan pendidikan Indonesia. Tidak hanya dalam hal efisiensi dan memberikan pengalaman baru, tetapi juga dalam menciptakan talenta-talenta berdaya saing global.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz