Yasa Singgih dan Cerita Personal Bangun Men’s Republic

marketeers article

Menjadi seorang entrepreneur tak terlintas di benak Yasa Paramita Singgih, pendiri bisnis produk fesyen dengan merek Men’s Republic. Pasalnya, menurut penuturan lelaki kelahiran 23 April 1995 ini, keluarganya tak memiliki latar belakang pengusaha.

“Orangtua dan saudara saya semuanya bekerja sebagai profesional. Dan, menjadi seorang pengusaha ini sebenarnya bukan kesengajaan,” kata Yasa.

Yasa mengatakan, saat ia duduk di bangku SMA, ayahnya jatuh sakit. Ia mulai gelisah terhadap kondisi ayahnya dan ekonomi keluarganya. Sebab itu, ia mulai membangun usaha kecil-kecilan.

“Selain itu, dulu saya berpikir, bagaimana saya bisa menyelesaikan sekolah dengan uang saya sendiri. Perasaan saya campur aduk, antara takut tidak bisa sekolah, takut tidak memiliki duit, takut sakit ayah saya makin parah. Kondisi ini yang memicu saya harus menghasilkan sesuatu dari sejak muda,” ujar Yasa.

Tahun 2011, bagi Yasa, merupakan titik balik kesadaran dalam hidupnya. Sebelumnya, sebagai orang muda, ia berpikir hidup dibawa santai saja dan menikmati hidup. Tetapi, kondisi keluarga mengubah kesadaran itu bahwa ia harus melakukan sesuatu.

Pada tahun 2014, ayah Yasa pensiun setelah 30 tahun bekerja di perusahaan sepatu. Di sini, Yasa melihat peluang. “Papa sudah memiliki banyak pengalaman dan network di industri sepatu. Sayang sekali kalau berhenti karena pensiun. Saya mengutarakan niat saya untuk bikin bisnis sepatu. Dan, papa saya dengan senang hati membantu,” kata Yasa.

Bagaimana Yasa membangun bisnis sepatu ini? Mengapa ia memilih brand Men’s Republic? Simak penuturan Yasa dalam video besutan Marketeers TV ini.

Related

award
SPSAwArDS