YouTube Terancam Dituntut karena Larang Penggunaan Ad Blocker

marketeers article
YouTube Uji Coba Fitur Baru, Ini Rinciannya (FOTO: 123RF)

Platform video YouTube terancam dituntut secara hukum lantaran mengimbau pengguna tidak menggunakan ad blocker atau pemblokir iklan. 

Seorang konsultan privasi sedang dalam proses mengajukan tuntutan pidana terhadap YouTube di Eropa karena skrip yang mendeteksi dan membatasi penggunaan ad blocker di platform tersebut.

Menurut The Register, Alexander Hanff mengajukan keluhan terhadap platform streaming tersebut berdasarkan undang-undang penyalahgunaan komputer di Irlandia. 

Para ahli privasi tersebut telah memberitahu kepolisian nasional Irlandia tentang niatnya untuk memberikan pernyataan tentang keluhan pidana tersebut.

Kepolisian dilaporkan telah mengonfirmasi keluhannya dan meminta informasi tambahan.

BACA JUGA: YouTube Uji Coba Fitur Baru, Ini Perinciannya

Hanff menuduh YouTube menjalankan skrip pelacakan ilegal untuk mendeteksi ad blocker dan praktik ini setara dengan memata-matai warga negara EU. Hanff juga telah mengajukan keluhan perdata terhadap sistem interogasi browser YouTube yang mendeteksi ad blocker ke Komisi Perlindungan Data Irlandia.

Otoritas pengatur telah meminta tanggapan dari Google dan sedang menunggu pernyataan perusahaan tentang klaim Hanff.

“Saya menganggap skrip YouTube sebagai spyware, alias teknologi pengawasan, karena diterapkan tanpa sepengetahuan atau otorisasi saya ke perangkat saya dengan tujuan tunggal untuk mengintersepsi dan memantau perilaku saya (apakah iklan dimuat di browser saya atau diblokir oleh ad blocker),” katanya dikutip dari TheRegister, Senin (14/11/2023).

BACA JUGA: Kembali Digelar, YouTube Works Awards Southeast Asia Diadakan di Indonesia

“Saya memilih untuk mengambil rute keluhan pidana karena secara historis, regulator EU sangat buruk dalam menegakkan EPrivacy Directive,” kata Hanff dalam pernyataannya.

YouTube baru-baru ini menerapkan secara global kebijakan yang sangat tidak populer untuk memblokir ad blocker di platform tersebut. Pengguna yang tidak mengikuti aturan ini, tidak dapat mengakses platform, kecuali mereka mematikan ad blocker atau berlangganan YouTube Premium.

Hanff berharap keluhan pidananya mengirimkan pesan kuat kepada Google bahwa perusahaan perlu mengakhiri praktik pengawasannya yang melanggar hukum EU. Dia berpendapat berdasarkan hukum EU, persetujuan diperlukan untuk menjalankan interaksi non-perlu apa pun, termasuk skrip yang dijalankan YouTube untuk mendeteksi ad blocker.

“Selain itu, undang-undang Irlandia yang saya gunakan memegang direktur, manajer, atau pejabat lainnya yang dengan sengaja menyebabkan pelanggaran seperti itu bertanggung jawab atas pelanggaran yang sama dan tidak dilindungi oleh badan hukum tempat mereka bekerja,” katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related