4 Hal Penting dalam Pemasaran Desa Wisata Menurut Menparekraf

marketeers article
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno ungkap yang perlu diperhatikan dalam pemasaran desa wisata. (Sumber: Kemenparekraf)

Pemasaran desa wisata yang tepat tentu saja dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan terdapat beberapa hal penting yang diperhatikan dalam pemasaran desa wisata.

Strategi pemasaran desa wisata yang tepat akan berdampak pada aspek wisata dan ekonomi masyarakat sekitar. Keempat hal tersebut adalah 4P yang terdiri dari product (produk), place, price (harga), dan promotion (promosi).

Hal pertama yang perlu dipahami adalah product (produk). Sandiaga menyampaikan pastikan produk yang dihadirkan memiliki kualitas. 

“Produk yang dihadirkan harus memiliki kualitas, tentunya mengarah pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga Uno, dikutip dari Kemenparekraf.

BACA JUGA RI, Malaysia, dan Thailand Bidik Peningkatan Devisa US$ 75 Miliar di Sektor Pariwisata

Kemudian, kata Sandiaga, adalah Place. Dalam hal ini, desa wisata harus memiliki daya tarik yang luar biasa atau punya karakteristik yang membuatnya berbeda dibandingkan yang lain.

“Selanjutnya Price (harga), harus disesuaikan dengan kebutuhan atau kekuatan (daya beli) dari pengunjung,” tutur Sandiaga. 

Dalam penentuan harga, Sandiaga manambahkan sebaiknya petakan kemampuan customer untuk membayar. Terakhir, adalah Promotion (promosi). 

Kunci dari pemasaran adalah promosi yang menarik. Sandiaga menyampaikan dalam strategi pemasaran desa wisata dibutuhkan pengemasan promosi yang menarik. 

Salah satu strategi yang jitu untuk saat ini, menurut Sandiaga, adalah endorser. Sandiaga juga menekankan desa wisata harus dapat berkolaborasi. 

BACA JUGA Meningkat 470%, Kunjungan Wisatawan Asing Maret Capai 809 Ribu

“Selanjutnya saya titip agar desa wisata harus dapat berkolaborasi. Desa wisata jangan hanya bisa berkompetisi tapi berkolaborasi,” kata Sandiaga.

Terlebih, dalam berwisata wisatawan tidak hanya akan berkunjung ke satu desa wisata, namun juga ke beberapa destinasi lainnya. 

“Jadi desa wisata produknya jangan sama, masing-masing desa wisata tonjolkan apa yang menjadi kekuatan utama,” ujar Sandiaga.

Dalam menunjang pemasaran dan promosi desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan online travel agent (OTA) yang sebelumnya telah menyiapkan program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi). Program ini bertujuan untuk mempromosikan paket desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.

OTA hadir dengan menyiapkan kanal khusus untuk menjual paket-paket menarik ke desa wisata. Ditargetkan, tahun ini ada 100 paket wisata yang diambil dari 100 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related