5 Strategi UKM Sukses, Jangan Dulu Lakukan Branding! Lalu, Apa?

marketeers article
strategi UKM sukses | sumber: 123rf

Memulai dan mengembangkan bisnis merupakan perjalanan yang cukup menantang, namun juga memuaskan. Jalan ini memberikan peluang dan tantangan, sehingga perlu strategi agar Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat sukses dalam persaingan. 

UKM harus dapat beradaptasi dengan berbagai disrupsi hingga perubahan perilaku konsumennya. Hal ini tentunya dibutuhkan agar UKM tidak kehilangan peluang demi pertumbuhan bisnisnya.

Berikut lima strategi UKM agar dapat sukses menguasai pasar dan memanfaatkan peluang dengan tepat sasaran yang telah Marketeers lansir dari Forbes:

1. Investasikan kembali keuntungan pada bisnis Anda

Ketika bisnis Anda mulai menghasilkan keuntungan, mungkin bisa saja tergoda untuk memuaskan kesenangan pribadi. Anda jadi ingin untuk membeli barang-barang branded, liburan ke luar negeri, hingga mengganti mobil. 

Namun, ingatlah bahwa ini perangkap! Meski nyatanya menyenangkan, namun peluang Anda untuk dapat mengembangkan bisnis dari keuntungan yang Anda dapatkan bisa saja menjadi terhambat. 

Dibanding Anda harus boros di awal, lebih baik Anda menginvestasikannya kembali pada bisnis Anda. Misalnya, menambah produk, memperluas gudang hingga menambah alat produksi. 

Ketika keuntungan bisnis Anda jauh lebih stabil dan lebih dari cukup, maka barulah Anda dapat merayakan keberhasilan Anda dengan sewajarnya. 

BACA JUGA: Ingin Sukses Menjadi Womenpreneur? Berikut 5 Tips Memulai Bisnis!

2. Minimalisasi biaya overhead

Biaya overhead disebut sebagai biaya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan produksi produk atau layanan. Strategi UKM yang perlu dilakukan pada tahun-tahun awal bisnis Anda adalah meminimalisasi biaya overhead tersebut. 

Penting bagi Anda untuk menghindari berbagai pengeluaran yang tidak perlu dan tidak berdampak langsung bagi bisnis Anda. Misalnya, menyewa kantor yang luas, mempekerjakan karyawan tetap hingga membeli mesin di luar kebutuhan. 

Akan jauh lebih baik jika Anda dapat mempertimbangkan beberapa pendekatan alternatif. Jika Anda belum dapat bekerja dengan menyewa kantor, Anda bisa bekerja terlebih dahulu di rumah, apalagi pada tahun-tahun pertama. 

Anggaran untuk sewa kantor dapat Anda gunakan untuk aktivitas bisnis inti, misalnya peningkatan kualitas produk dan inovasi produk. Jagalah kelancaran arus kas Anda agar dapat lebih stabil. 

3. Lakukan pemasaran langsung sebelum branding

Branding dan marketing adalah strategi UKM yang keduanya penting untuk dilakukan. Pada tahap awal, strategi UKM harus lebih berfokus pada strategi yang dapat memberikan hasil secara langsung. Itulah yang dilakukan melalui direct marketing atau pemasaran langsung. 

Meski branding adalah sesuatu yang wajib dilakukan, namun upayanya tidak dapat memberikan Anda hasil langsung yang signifikan. Misalnya, saja beriklan di TV. 

Anda tetap dapat melakukan branding yang minim biaya, yaitu dengan menyampaikan nilai produk Anda secara tulus di setiap produk yang Anda tawarkan, seperti pada logo. Ini akan jauh lebih bermakna dibanding branding berbiaya besar.

Pastikan keuangan bisnis Anda stabil terlebih dahulu, baru lakukan branding. Fokuslah untuk dapat terhubung secara langsung dengan calon pelanggan Anda, seperti email marketing, Instagram Ads, dan social media marketing. 

Jika UKM Anda sudah dalam kondisi yang lebih matang, maka tentu Anda dapat mengalokasikan anggaran yang jauh lebih optimal bagi strategi branding Anda.

BACA JUGA: Branding vs Marketing: Dua Konsep yang Sering Bikin Pemasar Keliru

4. Tingkatkan produktivitas karyawan dengan gaji yang menarik

Strategi UKM untuk bisnis yang baru berjalan haruslah berfokus untuk dapat meningkatkan kinerja dan menjaga produktivitas karyawan. Berikan gaji yang sesuai dan menarik untuk karyawan Anda, seperti sales, marketing, dan product engineer Anda.

Gaji yang karyawan Anda dapatkan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Jangan lupa untuk memberikan mereka komisi atau bonus ketika mencapai tujuan atau target tertentu. 

Hal ini penting untuk menjaga motivasi kerja dan sebagai bentuk apresiasi Anda pada karyawan yang telah berkontribusi besar pada bisnis Anda. 

5. Prioritaskan kepuasan dan layani feedback dari pelanggan

Ketika bisnis Anda baru berjalan, strategi UKM yang perlu Anda lakukan adalah selalu memprioritaskan kepuasan pelanggan. Ketika pelanggan Anda puas, maka timbul rasa kepercayaan pada produk yang nantinya mendorong pembelian berulang.

Makin tinggi tingkat kepuasan pelanggan Anda, maka kian tinggi loyalitas yang akan terbangun. Pelanggan yang benar-benar loyal mampu mengadvokasi orang sekitarnya agar melakukan pembelian produk yang sama. 

Tingkatkan kepuasan pelanggan Anda dengan terus meminta feedback dari pelanggan dan jadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi dan perbaikan. 

Mintalah testimoni jujur dari pengguna Anda, hargai pendapat mereka, dan berkomitmenlah bahwa Anda akan terus memperbaikinya agar dapat memberikan produk yang terbaik. 

Kesimpulannya, sebagai pelaku UKM, Anda harus dapat mengeksekusi setiap strategi UKM di atas dengan baik dan berkelanjutan. 

Hadapi setiap tantangan dengan penuh keyakinan dan teruslah posisikan bisnis Anda agar dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang. 

Ingatlah bahwa setiap pilihan yang Anda buat hari ini akan selalu berdampak baik kecil maupun besar pada keberlangsungan bisnis Anda di masa depan. Maka dari itu, bijaklah dalam membuat pilihan dan fokuslah pada visi besar dari bisnis Anda.

BACA JUGA: Bangun Brand Jadi Rumus Utama dalam Strategi Pemasaran UKM

Editor: Ranto Rajagukguk

Related