6 Tips Lakukan Email Marketing Strategy, Persuasif dan Efektif!

marketeers article
email marketing strategy | sumber: 123rf

Email marketing strategy menjadi salah satu strategi pemasaran yang low-cost, namun efektif untuk dapat terhubung dengan prospek dan pelanggan Anda.

Email marketing sangat mudah dilakukan dan mampu menjangkau seluruh audiens yang tersimpan dalam database Anda. Tak hanya itu, untuk melakukannya, Anda juga tidak membutuhkan teknologi mahal. 

Ketika membuat email marketing, mungkin Anda jauh lebih cepat untuk membuatnya dibanding bahan iklan untuk strategi marketing lainnya. Lalu, bagaimana cara membuatnya agar email Anda menjadi persuasif sekaligus efektif?

Berikut enam tips lakukan email marketing strategy yang telah Marketeers lansir dari Business News Daily:

1. Lakukan segmentasi audiens

Berbeda dengan iklan seperti billboards yang cukup Anda letakkan di tengah keramaian,  siapapun dari segmen pasar manapun akan dapat melihatnya. Email marketing harus Anda targetkan pada segmentasi pasar tertentu agar bekerja dengan efektif. 

Dalam sebuah penelitian, hampir 99 persen konsumen yang melek digital selalu mengecek emailnya setiap hari. Maka dari itu, mereka adalah audiens yang tepat untuk Anda sasar.

Anda dapat membuat segmentasi audiens Anda berdasarkan geografi, umur, gender, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan lainnya. 

Ketika email marketing Anda menyasar segmen yang tepat, maka akan semakin besar peluang untuk email Anda dapat dibuka, diklik, dan dibaca oleh target audiens Anda.

Jika setelah membaca audiens Anda tertarik, maka potensi mereka untuk tertarik dan membeli produk Anda akan jauh lebih besar.

BACA JUGA: Email Marketing: Rajanya Strategi Pemasaran Digital yang Paling Efektif

2. Personalisasi pesan Anda

Semakin personal email yang Anda buat, semakin kecil kemungkinan email Anda untuk masuk kedalam spam. Email yang personal akan jauh lebih dihargai baik oleh setiap pembacanya.

Pelajari kebutuhan dan keinginan audiens Anda, berikan pesan atau informasi yang sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan mereka. 

Bahkan, Anda juga dapat memasukkan nama sang penerima secara spesifik dalam email Anda. Memanggil nama mereka dalam pesan email juga menjadi sebuah cara untuk semakin dekat secara personal dengan audiens Anda.

3. Buat subjek yang menarik

Subjek email adalah tulisan paling pertama yang dilihat oleh audiens Anda. Jika subjek email Anda tidak menarik untuk dibaca atau tidak menciptakan rasa penasaran, maka bersiaplah email Anda akan dihapus begitu saja. 

Cobalah cari tahu apa hal yang mampu menarik perhatian audiens Anda. Anda bisa mengajukan pertanyaan, menyampaikan fakta, atau ajakan yang selaras dengan nilai audiens tersebut.

Hal yang perlu ditekankan adalah manfaat apa yang akan diterima audiens Anda, bukan fitur produk yang selalu anggap terbaik. Mereka tidak peduli dengan produk, mereka hanya peduli dengan manfaatnya. 

Ini akan menimbulkan urgensi yang mendorong mereka untuk membaca email marketing Anda lebih lanjut. Jangan lupa untuk mempersonalisasikan manfaat tersebut sesuai dengan karakteristik individu yang Anda targetkan.

BACA JUGA: Penjualan Lesu? Berikut 3 Growth Marketing Strategy yang Layak Dicoba

4. Ringkas dan mudah dipahami

Pesan yang panjang dan bertele-tele hanya akan membuat audiens menjadi enggan dan malas untuk membaca pesan Anda. Cobalah untuk menyampaikan pesan tertulis secara singkat dan menarik, kemudian arahkan mereka untuk membuka website atau media sosial bisnis Anda agar mendapatkan informasi lebih banyak. 

Hal ini juga berkaitan dengan time spent audiens yang semakin lama semakin singkat. Mereka tidak akan membaca artikel iklan panjang yang hanya menghabiskan waktu dengan percuma. 

Jika email marketing Anda membutuhkan waktu baca lebih dari dua hingga tiga menit, maka jangan harap mereka akan membacanya hingga selesai.

5. Sisipkan call-to-action (CTA)

Jika subjek yang menarik dapat mendorong audiens untuk membuka email Anda, maka call-to-action yang powerful sangat berguna untuk meningkatkan keterlibatan dari audiens Anda.

Call-to-action menjadi strategi agar mereka ingin meng-klik tautan yang mengarah ke website, media sosial, atau toko online Anda. Buatlah kalimat ajakan yang jelas dan mudah dipahami oleh audiens.

Misalnya, “klik disini untuk mendapatkan demo gratis!” atau “klik dan dapatkan promonya sekarang juga!”. Anda bisa sesuaikan CTA pada email marketing dengan tawaran apapun yang Anda inginkan. 

6. Lakukan A/B Testing

Untuk dapat menemukan formulasi atau rumus jitu yang paling efektif untuk mencapai tujuan dari email marketing Anda, maka lakukan A/B Testing sebagai cara untuk menguji formulasi mana yang paling terbaik dan tepat sasaran. 

Buatlah beberapa email marketing dengan subjek dan format pesan yang berbeda. Coba perhatikan bagaimana kinerja dari setiap formulasi yang Anda buat. 

Bereksperimen bagi seorang marketer adalah kewajiban. Pelajari dan analisis bagaimana hasil dari setiap A/B Testing yang Anda buat. Manakah yang memiliki open rate tertinggi? Manakah yang dapat memberikan click rate tinggi?

Semakin banyak pengujian yang Anda lakukan, semakin banyak informasi yang bisa Anda dapatkan dari setiap strategi yang Anda jalankan. 

BACA JUGA: 6 Langkah Membuat Content Marketing Strategy, Jitu dan Tepat Sasaran!

Demikianlah enam tips lakukan email marketing strategy yang bisa Anda lakukan secara bertahap. Ikuti setiap langkah dan evaluasi hasilnya.

Teruslah untuk memberikan sentuhan personal di setiap pesan yang Anda sampaikan. Temukan juga formulasi email marketing yang paling tepat dan sesuai dengan produk Anda.

Related