Aplikasi Umma Coba Payungi Kebutuhan Ibadah Umat Islam Indonesia

marketeers article

Kesempatan untuk pasar muslim di Indonesia terus terbuka. Terlebih menjelang bulan puasa yang akan segera berlangsung. Hal ini membuat salah satu pengembang aplikasi lokal meluncurkan aplikasi Umma. Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan masyarakat muslim dalam beribadah.

Umma di dalamnya memiliki berbagai informasi untuk mempermudah ibadah umat Islam.  Dilengkapi dengan berbagai konten Islami yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan fitur komunitas.  Ketertarikan terhadap platform terkait agama sejalan dengan riset lembaga Internasional – Pew Research Center yang menyatakan 93% responden di Indonesia menganggap agama memiliki peran penting dalam kehidupan mereka.

Menurut Indra Wiralaksmana, CEO dan Co-Founder Umma, misi mereka adalah membantu pengguna untuk bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi.  Aplikasi Umma dikembangkan untuk menjawab kebutuhan kaum muslim terhadap informasi seputar agama Islam yang terpercaya dalam satu wadah.

Saat ini, konten aplikasi Umma telah diisi lebih dari 80 ustadz dan ulama populer di tengah masyarakat yang siap berbagi informasi kepada para pengguna. “Sejak kami hadir di tengah masyarakat Indonesia, kami melihat meningkatnya antusiasme terhadap platform umma,” ungkap Indra.

Per April 2019, aplikasi Umma telah diunduh oleh lebih dari 2,5 juta pengguna di Indonesia dengan pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi, yakni sekitar 50% per kuartal dari periode Ramadhan tahun 2018.

Di balik aplikasi Umma, muncul nama taipan ternama Indonesia, Garibaldi Thohir sebagai salah satu pemegang saham Umma. Ia menilai jumlah pengguna yang cukup tinggi ini membuktikan bahwa pembelajaran akan Islam telah menyatu dengan dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari mulai dari halal travel, fesyen & hobi serta gerakan komunitas terutama di generasi muda.

Sebagai aplikasi yang dikembangkan oleh anak muda Indonesia, ia menilai keunggulan Umma adalah memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah  golongan milenial dan generasi Z.

“Aplikasi ini menawarkan dukungan kemudahan bagi umat Islam dalam beribadah, berinteraksi serta berbagi informasi antar sesama kaum muslim. Pengembangan umma sangat terbuka untuk dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan lain masyarakat muslim di tanah air. Harapannya platform ini dapat menjadi platform Rahmatan Lil Alamin dan dapat menjadi pilihan dan pemersatu umat Islam Indonesia,” kata Garibaldi.

Di tengah persepsi bahwa kehadiran sosial media dan smartphone hanya melahirkan kegiatan negatif dan penyebaran konten negatif hoax, umma hadir dengan berbagai fitur yang mengajak ke arah kebaikan. Seperti fitur penunjang beribadah yang terdiri dari waktu shalat dan penunjuk arah kiblat, fitur Al Qur’an dan terjemahannya. Selain itu, ada juga fitur konten yang terdiri dari beragam artikel serta berbagai video kajian dan ceramah ustadz yang telah diverifikasi dan dimoderasi. Dan, fitur komunitas yang berisikan grup percakapan yang dimoderasi untuk memfasilitasi pengguna Umma yang berasal dari beragam latar belakang untuk berdiskusi maupun melakukan tanya jawab dengan ustadz pembina grup tersebut.

“Fitur komunitas ini yang membedakan kami dengan platform lainnya. Melalui fitur komunitas, Umma mendorong umat muslim Indonesia untuk saling bahu-membahu berbuat kebaikan pada sesama melalui diskusi yang positif.  Lebih dari 1 tahun, kami telah memfasilitasi terbentuknya 80 komunitas baru dan akan terus bertambah.  Kami berharap umma dapat menjadi komunitas muslim online terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang” kata Indra.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related