Business Plan: Dokumen Penting Perusahaan untuk Mencapai Tujuan

marketeers article
business plan | sumber: 123rf

Bagi para bisnis, business plan sudah menjadi suatu dokumen yang biasa dan wajib untuk dibuat demi mencapai tujuan perusahaan. Dengan membuat business plan, perusahaan mampu memberikan gambaran secara keseluruhan dari berbagai aspek, mulai dari marketing, keuangan, operasional, dan aspek lainnya.

Tak hanya perusahaan besar yang memerlukan business plan, startup atau perusahaan skala kecil pun perlu untuk memilikinya. Dokumen ini dapat ditujukan untuk pihak internal, sekaligus eksternal. 

Umumnya, perencanaan bisnis ini juga digunakan sebagai alat untuk menarik investor. Untuk memahami business plan secara lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa itu business plan?

Melansir dari Investopedia, business plan adalah sebuah dokumen yang mendeskripsikan bagaimana aktivitas utama dari perusahaan dan bagaimana perencanaan strategis untuk mencapai tujuan. Dalam sebuah business plan, penting bagi perusahaan untuk dapat mengkomunikasikan hal-hal fundamental dalam berdirinya bisnis, seperti visi, misi, dan tujuan perusahaan, baik dalam jangka panjang dan jangka pendek. 

Bagi pihak internal, perencanaan bisnis dapat digunakan sebagai panduan bagi seluruh stakeholders dalam mencapai target dan tujuan, sehingga karyawan akan memiliki roadmap yang strategis, jelas, dan akuntabel.

Selain itu, business plan pun banyak digunakan untuk menarik pendanaan dari para investor. Kelayakan dari suatu bisnis akan dapat tergambar dengan jelas dalam sebuah perencanaan bisnis yang dibuat perusahaan. 

Dalam beberapa kondisi, perencanaan bisnis pun dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan. Umumnya, perencanaan bisnis yang baik memiliki beberapa komponen wajib, seperti executive summary, produk/layanan, strategi pemasaran dan analisis pasar, analisis proyeksi keuangan, dan operasional bisnis. 

BACA JUGA: Do’s and Don’ts yang Wajib Diperhatikan saat Membuat Pitch Deck

Bagaimana cara membuat business plan yang baik?

Membuat perencanaan bisnis yang baik memang bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, saat ini sudah cukup banyak template business plan yang bisa dijadikan acuan. 

Perencanaan bisnis yang dibuat biasanya terdiri dari 15-25 halaman. Dengan membuat perencanaan bisnis, harapannya perusahaan tersebut dapat memiliki pandangan yang menyeluruh bagaimana bisnisnya berjalan, bagaimana perusahaan harus bersaing di tengah persaingan industri, dan mampu bertahan di tengah dinamika pasar.

Sebelum membuat perencanaan bisnis, Anda juga perlu melakukan berbagai riset pasar dan analisis industri terlebih dahulu. Visi, misi, dan tujuan perusahaan pun harus ditetapkan secara jelas. 

Baru setelah itu melakukan berbagai perencanaan, seperti target audiens mana yang akan disasar, produk yang dibuat, apa value proposition yang ditawarkan, berapa biaya yang dibutuhkan hingga bagaimana posisinya dengan pesaing.

Komponen wajib dalam business plan

Berikut beberapa komponen yang wajib tercantum dalam business plan Anda:

1. Executive summary

Bagian yang berisi sekilas mengenai perusahaan, visi dan misi, karyawan, operasional, dan keseluruhan perencanaan bisnis dalam bentuk yang singkat, ringkas, dan padat.

2. Deskripsi perusahaan/produk

Bagian ini berisi tentang perusahaan, model bisnis yang dijalankan, produk atau layanan yang ditawarkan, nilai produk tersebut, harga produk, dan gambaran visual produk. Di sinilah Anda perlu menunjukkan unique value proposition apa yang Anda tawarkan dan menjadi pembeda dengan produk lainnya yang sejenis di pasar.

BACA JUGA: Pitch Deck, Alat untuk Menonjolkan Value Proposition Bisnis Anda

3. Analisis pasar

Sebelum bersaing dalam pasar, perusahaan perlu mengenali kondisi industrinya dan pasar mana yang akan disasar. Pada bagian perencanaan bisnis ini, perusahaan mencoba untuk memetakan posisinya di tengah ketatnya persaingan.

Dari analisis pasar, perusahaan mampu mengenali apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari produk yang ditawarkan. 

4. Strategi pemasaran

Dalam bagian business plan ini, perusahaan mencoba untuk menyasar target audiens tertentu, mengenali siapa calon konsumennya, dan bagaimana cara menjangkaunya.

Dalam hal ini berkaitan dengan strategi pemasaran di berbagai saluran. Strategi marketing ini dilakukan sesuai dengan karakteristik produk tersebut, apakah menggunakan strategi digital marketing, tradisional, maupun gabungan.

5. Perencanaan keuangan

Keuangan adalah darah dari hidup matinya perusahaan. Bagian ini mengacu pada bagaimana perencanaan dan proyeksi keuangan perusahaan. 

Perusahaan perlu mampu membuat bagaimana laporan laba rugi, neraca, dan informasi keuangan lainnya. Jika perencanaan bisnis ditujukan untuk investor, maka proyeksi keuangan ini perlu memberikan informasi yang sesuai.

6. Budgeting

Setiap perusahaan memerlukan anggaran yang mencakup biaya riset, produksi, pemasaran, gaji karyawan, dan biaya lain yang mendukung kelancaran operasional bisnis itu sendiri.

Demikian penjelasan mengenai business plan yang bisa Anda jadikan panduan untuk membuat perencanaan bisnis Anda. Membuat perencanaan bisnis menunjukkan keseriusan perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan baik.

Bahkan, dalam majalah Marketeers edisi Juli 2015 pun dipaparkan bahwa perencanaan perlu dimatangkan terlebih dahulu sebelum penerapan. Istilahnya “planning before running”. Dengan perencanaan yang baik harapannya Anda pun dapat menjalankannya secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah perusahaan tetapkan.

BACA JUGA: Social Business Model Canvas: Petakan dan Visualisasi dari Misi Sosial

Editor: Ranto Rajagukguk

Related