Cara BAF Menjaga Relevansi di Industri Multi Finance

marketeers article

Industri sepeda motor yang ditopang oleh pembiayaan juga masih tumbuh positif. Data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor nasional hingga September 2019 menunjukkan pertumbuhan 4,2% bila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama pada 2018.

Pertumbuhan positif ini nyatanya berkontribusi terhadap penyaluran pembiayaan sepeda motor baru pada PT Bussan Auto Finance (BAF). Jumlah pembiayaan baru hingga September 2019 tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Tidak hanya pembiayaan sepeda motor baru, BAF juga merambah ke pembiayaan lainnya seperti Dana Syariah, Multiproduk (elektronik, gadget dan furnitur), pembiayaan mobil hingga mesin pertanian yang tumbuh positif selama tahun 2019.

Menghadapi industri yang terus menunjukkan pertumbuhan positif ini, BAF sebagai perusahaan penyedia jasa pembiayaan multiguna terus berusaha menjaga relevansi. Apalagi, di tengah era disrupsi di mana layanan keuangan digital sangat diminati masyarakat.

“Cara yang kami usung tahun ini untuk menjaga relevansi adalah strategi kampanye yang berbunyi Proses Mudah Angsuran Murah dan diperkuat dengan hashtag #CicilAjadiBAF. Kampanye ini mengunggulkan proses permohonan pembiayaan yang mudah, murah, dengan pilihan tenor yang beragam,” jelas Lynn Ramli, Presiden Direktur PT Bussan Auto Finance.

BAF menyadari bahwa digitalisasi membawa pengaruh yang besar dalam meningkatkan kepuasan konsumen dan mitra kerja. Sepanjang tahun, BAF mengungkapkan pengembangan berbagai inisiatif di digital channel kami, yaitu www.baf.id, BAF Mobile dan juga tentunya social media. Kami juga mengkaji dan evaluasi beberapa fitur yang akan membantu melayani pelanggan maupun calon pelanggan di digital channel kami untuk melayani lebih baik, lebih cepat dan juga lebih praktis contohnya seperti aplikasi pengajuan secara online dan beberapa fitur lainya yang dapat melayani pelanggan dan calon pelanggan lebih baik lagi.

Hasilnya? BAF berhasil meningkatkan proses pembiayaan melalui aplikasi sebesar 16%. Peningkatan juga berbanding lurus sejak BAF menerapkan collection mobile application sebanyak 45% dari produktivitas per collector dari aktivitas bulanan. Adanya inisiatif transformasi digital ini juga berkontribusi terhadap efisiensi perusahaan dengan mengurangi penggunaan kertas dalam proses akuisisi.

Inovasi digital BAF ini semakin kuat dengan hadirnya BAF Mobile yang dapat diakses melalui ponsel pintar nasabah. Layanan digital ini untuk memberikan proses pelayanan dan informasi yang lebih cepat dan praktis kepada nasabah BAF. “BAF Mobile juga menjadi strategi perusahaan untuk menjaring pasar baru yang lebih luas. Konsumen menjadi fokus perusahaan untuk dapat menikmati teknologi digital yang sedang dibangun,” tegas Lynn.

Tidak berhenti di aplikasi, BAF juga mengembangkan website dan chatbot untuk menciptakan customer experience via kanal digital yang lebih baik. “Santi, chatbot kami bertugas untuk melayani pertanyaan pelanggan mengenai informasi tentang BAF dari alamat cabang terdekat, detail kontrak, cek perpanjangan STNK, BPKB, informasi kredit, pencairan asuransi, hingga pengajuan online. Kami pertama kali memperkenalkan Santi pada acara offline BAF FAIR dan mendapatkan respons yang cukup besar,” tutup Lynn.

Related