Cuan Besar dari Jual Minyak, BP Kantongi Laba Bersih US$ 8,2 Miliar

marketeers article
Cuan Besar dari Jual Minyak, BP Kantongi Laba Bersih US$ 8,2 Miliar. (FOTO: 123rf)

Raksasa minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris, BP mengantongi laba bersih hingga US$ 8,2 miliar pada kuartal III 2022. Realisasi laba bersih itu lebih besar dari target perusahaan.

Kinerja positif ini didukung dari harga komoditas yang tinggi serta pemasaran dan penjualan bahan bakar minyak (BBM) yang kuat. Dilansir dari CNBC, Selasa (1/11/2022), laba bersih BP pada kuartal III 2022 merosot dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar US$ 8,5 miliar. 

BACA JUGA: Jaga Bisnis Hulu Migas, Pertamina Agresif Temukan Sumur Eksplorasi

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, laba bersih BP memelesat tinggi. Pada kuartal III 2021, laba bersih BP hanya sebesar US$ 3,3 miliar.

Analis yang disurvei Refinitiv memperkirakan laba bersih BP pada kuartal III 2022 hanya sebesar US$ 6 miliar. BP mengumumkan pembelian kembali (buyback) saham senilai US$ 2,5 miliar dan utang perusahaan merosot menjadi US$ 22 miliar dan kuartal sebelumnya US$ 22,8 miliar.

 BACA JUGA: Kelola Limbah B3 Migas, Mahasiswa Pertamina Diganjar Penghargaan

Perusahaan migas terbesar dunia itu telah melaporkan pendapatan besar dalam beberapa bulan terakhir. BP diuntungkan dari melonjaknya harga komoditas menyusul konflik Rusia-Ukraina.

Dibandingkan dengan BP, perusahaan migas Shell, TotalEnergies, Exxon dan Chevron membukukan laba yang jika ditotal hampir US$ 50 miliar. Pendapatan perusahaan migas yang besar mendorong adanya reformasi perpajakan di tengah melambungnya harga gas dan BBM yang mendorong inflasi di seluruh dunia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta perusahaan migas untuk menghentikan aksi mencari untung dalam jumlah besar. Pemerintahannya juga akan mengenakan pajak lebih tinggi jika harga BBM tak kunjung turun.

Industri migas sebelumnya telah menolak keras adanya pajak rejeki nomplok atau windfall taxes. Kebijakan itu bukan solusi dari mahalnya harga energi sehingga akan berdampak ke investasi.

“Hasil kuartalan ini mencerminkan kinerja kami yang terus berlanjut sambil bertransformasi. Kami menyediakan minyak dan gas yang dibutuhkan saat ini, sementara pada saat yang sama berinvestasi untuk mempercepat transisi energi,” kata Bernard Looney, CEO BP.

Looney memahami adanya pengawasan publik atas keuntungan perusahaan-perusahaan migas. Namun, dia memastikan BP terus melakukan investasi dan membayar pajak sesuai ketentuan.

“Tugas kami adalah membayar pajak dan berinvestasi. Kami baru saja mengumumkan akuisisi senilai US$ 4 miliar di AS pekan lalu dalam energi baru terbarukan,” ujarnya.

Related