Digitalisasi Perbankan ala Bank Jago

marketeers article
digitalisasi perbankan | sumber: 123rf

Seiring meningkatnya perkembangan teknologi, berbagai sektor bisnis mulai bertransformasi menuju digital. Tak ketinggalan, digitalisasi perbankan pun sudah sangat terlihat perubahannya.

Bank Jago menjadi salah satu pemain dalam industri perbankan digital. Bank ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bank konvensional. 

Pertama, Bank jago memberikan kenyamanan kepada nasabah karena dapat mudah bertransaksi kapan saja, di mana saja, serta mengakses layanan 24/7, dan paperless. Nasabah dapat melakukan transaksi apa saja secara fleksibel tanpa keluar rumah, meski malam hari, atau sedang travelling. 

Kedua adalah fitur yang dapat dikustomisasi dan dipersonalisasi.

“Fitur-fitur yang tersedia itu juga sudah di-personalized jadi relevan,” ucap Irene Santoso, Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago di Kantor Bank Jago, Jakarta (30/08/2023).

Dengan adanya kustomisasi, fitur yang dimiliki oleh bank digital jauh lebih mudah untuk disesuaikan dan dipersonalisasi, bahkan mungkin menjadi fitur yang belum ada di layanan perbankan konvensional. Fitur-fitur tersebut cukup beragam, mulai dari fitur perencanaan keuangan, analisis pengeluaran, fitur membagi pos-pos pengeluaran, dan lainnya.

BACA JUGA: Demi CX, Bank Jago Lakukan Open Innovation Bersama ADVANCE.AI

Ketiga adalah sisi keamanan yang jauh lebih terjaga. Irene juga mengatakan fitur-fitur keamanan bank digital yang diintegrasikan dengan teknologi tinggi memberikan perasaan peace of mind di benak nasabah.

“Supaya memberikan peace of mind bahwa walaupun ini dilakukan secara online dan lebih cepat, tetapi security-nya juga terjaga,” ucap Irene.

Keamanan ini pun beragam, mulai dari multi-authentication, biometrik, dan additional verification untuk beberapa transaksi tertentu. Keempat adalah pengaturan mandiri. 

Dengan adanya teknologi, bank digital dapat memberikan layanan pengaturan mandiri kepada setiap nasabah. Nasabah tak lagi perlu dibantu oleh teller di bank, tetapi dapat dilakukan sendiri tanpa butuh bantuan pihak ketiga lagi. 

Nasabah dapat mengakses rekening, memindahkan uang, mengatur keuangan, aktivasi dan blokir/buka blokir kartu/debit, dan buka produk keuangan baru secara langsung.

Terakhir adalah aksesibilitas yang mendukung inklusi keuangan. Dengan adanya digitalisasi, layanan perbankan digital dapat diakses ke seluruh segmen masyarakat hingga ke daerah terpencil.

Aksesibilitas yang dijangkau menjadi tinggi dan inklusi keuangan terutama digital menjadi lebih merata. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, indeks inklusi keuangan di Indonesia pada 2021 mencapai 83,6% dan meningkat pesar dari 67,8% untuk tahun 2016.

BACA JUGA: McDonald’s dan Pokemon Go Jalin Kemitraan demi Kepuasan Pelanggan

Editor: Ranto Rajagukguk

Related